Ada empat seniman Indonesia yang membuat delapan karya berukuran besar. Pesan dari karya tersebut adalah bahwa Jakarta tidak takut dan bersatu menolak segala macam aksi terorisme. Para seniman yang berpartisipasi di antaranya adalah Media Legal, Nur Nus, Robowobo, Wacky dan Aryo Dewa Bharata.
"Kami telah bekerja sama dengan seniman dan komunitas seni di Jakarta dalam beberapa bulan belakangan. Kami melihat betapa mereka teramat remuk ketika muncul kembali sebuah serangan teror di Jakarta," tutur Direktur Artistik dari Micro Galleries Global, Kat Roma Greer, dalam keterangan yang diterima, Selasa (13/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baca Juga: Seni Jalanan Merambah Israel dan Yordania
Bersama tim lokal Micro Galleries, Kat Roma Greer melihat para seniman ingin menciptakan karya yang dapat menyebarkan pesan perdamaian, cinta, toleransi, dan resistensi atas teror.
Proyek yang diberi judul 'Reclaim: Jakarta' bertujuan untuk membuat Jakarta sebagai kota yang dikenal semangat pluralisme dan agama yang bisa berdampingan.
"Kami diliputi oleh rasa tidak percaya melihat dukungan finansial yang datang begitu cepat tapi kami memahami bahwa komunitas internasional siap membantu para seniman Indonesia untuk menyatakan pada dunia bahwa Jakarta tidak akan pernah menyerah pada ketakutan atau ekstrimisme," tutur Kat Roma Greer.
Sejak (8/5) lalu, karya empat seniman sudah terpajang di tembok dan dinding sekitar Pejompongan dekat Senayan, underpass Dukuh Atas, bypass Pasar Gembrong, dan di jalan Pemuda, Rawamangun dekat Universitas Nasional Jakarta.
(tia/doc)