Sang sutradara, Imas Darsih, mengatakan tema horor memang menjadi cerita favorit para penonton.
"Masa kejayaan Miss Tjitjih memang para penonton suka banget sama cerita horor yang naskahnya ditulis sutradara sendiri," katanya kepada detikHOT, Rabu (27/4/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imas yang menjadi warga Miss Tjitjih sejak zaman kakeknya dahulu mengungkapkan naskah kelompok sandiwara Sunda yang berdiri 1928 silam itu kerap mencampurkan dengan cerita drama. Terkadang mengambil dari cerita babad Tanah Sunda.
"Saya sendiri sudah menulis hampir 50-an naskah pertunjukan. Ada Setan Cipularang, Dendam Arwah Banci Kaleng, dan banyak lagi," pungkas Imas Darsih.
Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih berdiri pada 1928 silam saat Tjitjih asal Sumedang dan Wan Habib hijrah ke Batavia. Kelompok yang awalnya bernama Opera Valencia, sepeninggal Tjitjih pada 1936 terus melestarikan seni tradisi Sunda hingga sekarang.
Baca Juga: Merayakan 89 Tahun Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih (tia/ken)