Di Tengah Konflik Perang Yaman, Duo Street Artist Serukan Perdamaian

Di Tengah Konflik Perang Yaman, Duo Street Artist Serukan Perdamaian

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 29 Mar 2017 10:31 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Perang saudara Yaman terus berkecamuk sejak Maret 2015 silam. Kondisi konflik berkepanjangan, membuat street artist Murad Subay yang dikenal sebagai Banksy-nya Yaman untuk menciptakan festival street art antara Yaman dan Inggris.

Dia menggandeng seniman Inggris bernama Lisa-Marie Gibbs untuk membuat peristiwa seni jalanan yang bersejarah. Sekaligus tak terlupakan di dua negara tersebut.

"Pesan dari festival ini adalah membawa pesan perdamaian. Kami sama-sama memprotes dengan cara yang artsy dan tidak membayakan siapapun," tutur Murad Subay, dikutip dari BBC, Rabu (29/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak: Gelar Pameran Bersama, Aliansyah Caniago dan Boo Ji Hyun Eksplorasi Jakarta

Di Tengah Konflik Perang Yaman, Duo <i>Street Artist</i> Serukan Perdamaian Foto: Istimewa


Di Inggris, Lisa-Marie Gibbs membuat festival serupa. Dia mengajak anak-anak kecil dan warga sipil untuk menggambar dan membawa pesan perdamaian terhadap konflik berkepanjangan Yaman.

"Murad Subay mengundang saya dan kami membuat kolaborasi dua negara ini. Simbol kupu-kupu kami gunakan untuk menjelaskan aksi kecil bisa berdampak luar biasa bagi sejarah bangsa Yaman. Baik di Inggris dan Sanaa Yaman kami membawa pesan yang sama," tutur Lisa-Marie.

Lewat seni pula, lanjut dia, seni bisa membawa pesan yang sulit tersampaikan menjadi lebih muda. "Kami berharap orang-orang bisa menerima pesan ini dan menyebarluaskannya pada masyarakat," pungkasnya lagi.

Baca Juga: Lukisan Potret George Michael Dilelang Rp 7,7 M
(tia/tia)

Hide Ads