Berada di dekat tangga menuju lantai dua dan tempat penyimpanan barang, pengunjung bisa melewatinya begitu saja. Bahkan pegawai museum pun ada yang membuang dan menyangkanya sebagai sampah. Lho!
"Di awal-awal pembukaan Singapore Biennale, ada yang mengira ini adalah sampah dan dibuang begitu saja. Untungnya saja masih di area museum, sehingga bisa dipajang lagi," kata salah seorang staf galeri, ketika detikHOT berkunjung ke SAM, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Dok.Tia AGnes |
Simak: Puluhan Puisi Radhar Panca Dahana Diadaptasi ke Panggung Teatrikal dan Lagu
"Kentaro Hiroki memungut hasil sampah di negara-negara berkembang yang berasal dari benda sehari-hari. Dia mencari tahu bagaimana rupa dari sampah puntung rokok atau sampah bekas santan, sampah cokelat, tiket yang sudah dibuang orang di jalan. Dan sampah-sampah lainnya," jelasnya lagi.
Hiroki mempertanyakan produksi kertas yang berasal dari barang asli, dan nilai ekonomi dari barang tersebut yang kini berganti dengan obyek seni. Karya-karya seninya pun menujukkan realitas tapi sekaligus peta perjalanan pribadi Hiroki.
Jangan sampai terlewat karya Kentaro Hiroki 'Rubbish' di Singapore Biennale 2016 sampai 26 Februari mendatang!
Baca Juga: Fokus ke Teater, Maudy Koesnaedi Garap Pertunjukan tentang Benyamin Sueb
(tia/dar)