Berikut daftar 10 karya seni Indonesia terhot rangkuman detikHOT:
Seni instalasinya pun terlihat lebih mencolok dari karya lainnya. Dia membawa perahu usang milik Pak Ujil yang asli diangkut dari Bandung ke Singapura. Beratnya pun melebihi 1 ton, ditambah dengan alat timbangan yang ada di dua sisi perahu. Di bagian bawah perahu, terdapat limbah kayu hasil buatan dari pabrik di kawasan sekitar danau. Limbah yang, kata dia, untuk material seniman melukis dibelinya langsung dari pabrik.
Ironisnya persoalan sosial yang terjadi di danau sampai sekarang belum terselesaikan. "Saya tidak hanya buat karya seni yang terinspirasi dari Situ Ciburuy saja, tapi juga ada misi sosial," ujar pria yang akrab disapa Alin.
Awal Juni lalu, perupa Nasirun menghebohkan pemberitaan karena berhasil melukis puluhan mobil mewah di Yogyakarta. Mobil-mobil dari berbagai merek terkenal seperti jenis Mercy, Toyota Celica, VW Caravelle GL, dan lain-lain dijadikan kanvas untuk menorehkan karyanya. Mobil tersebut milik kolektor yang rela untuk dilukis.
Selain melukis di badan mobil, Nasirun juga membuat karya instalasi 'pagupon' candi Borobudur dan terdapat miniatur patung sang Budha pada setiap 'stupa pagupon.' Tiga karya Nasirun memecahkan rekor yang tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pertama, mobil lukis terbanyak sebanyak 24 mobil. Kedua, miniatur candi Borobudur dari susunan pagupon terbanyak, ada 113 pagupon. Dan lukisan terbanyak dengan media meja kayu utuh sebanyak 13 meja kayu.
Lukisan 'Rini' koleksi pribadi dari Bung Karno untuk pertama kalinya dipamerkan di '17|71: Goresan Juang Kemerdekaan'. Lukisan berjudul 'Rini' menjadi satu-satunya karya yang pernah dilukiskan Bung Karno. Kurator Mikke Susanto mengatakan lukisan 'Rini' dikerjakan Bung Karno pada 1958 silam di Istana Tampaksiring, Bali.
Karya ini menghiasi dinding kantor di Istana Bogor dan secara khusus dipersembahkan sebagai penghormatan terhadap proklamator. "Saya rasa pameran ini adalah eksibisi yang penting, karena bukan saja untuk penonton tapi juga bagi Presiden Sukarno. Dia bukan hanya kolektor, patron, impresario yang hebat, tapi juga seorang seniman atau pelukis dan baru kali ini dia berpameran," jelas Mikke.
Pameran '17|71: Goresan Juang Kemerdekaan' pun menjadi salah satu eksibisi terpopuler versi detikHOT.
Di ruang kedua pameran tunggal 'Pilgrimage' Lenny Ratnasari Weichert terdapat sebuah meja bundar kokoh yang terbuat dari kayu rel kereta. Di atas piring terdapat simbol dari 9 perempuan yang dihadirkan perupa Lenny.
Ada istri Rasulullah, Siti Khadijah yang disandingkan dengan Dewi kecantikan, Venus, dari mitologi Yunani. Ada juga sastrawan sekaligus sarjana perempuan abad 19 di Bugis Colliq Pujie yang duduk bersama dengan Helena Blavatsky, penggagas masyarakat theosofi asal Rusia.
Di sampingnya lagi ada Bunda Teresa, Malahayati, Aung San Suu Kyi, Dewi Sri, serta Dewi Kwan Im. Tokoh sejarah dan mitologi, ujar Lenny, sengaja dipilihnya sebagai bagian representatif. "Ibarat perjamuan makan malam, mereka menonton video yang berisi kepedihan-kepedihan dari perempuan Indonesia. Mereka ikut membicarakan persoalan buruh perempuan yang tidak selesai, Marsinah, dan lain-lain," ungkap Lenny.
Ingat dengan peristiwa serangan dan bom bunuh diri yang terjadi di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Januari lalu? Peristiwa terorisme yang terjadi di pusat ibukota itu menginspirasi seniman Gatot Indrajati (peraih UOB Painting of the Year 2016) untuk menciptakan lukisan yang berjudul "Right or Wrong My Home" dengan cara jenaka.
Diciptakan selama empat bulan, usai menerima penghargaan Gatot menceritakan gagasan lukisannya serta teknik 3Dimensi yang diciptakannya. Teknik yang dipadukan dengan kriya itu yang memukau perhatian tim dewan juri sehingga memutuskan karya Gatot bersifat global, unik, bernilai tinggi, serta berbeda dengan seniman-seniman lainnya.
Karya Gatot Indrajati pun dipilih tim detikHOT karena teknik dan karya yang dihasilkannya tak biasa.
Jelang Salihara International Performing-arts Festival (SIPFest) September 2016 lalu, patung karya Nus Salomo turut memeriahkan festival bertaraf internasional. Gurita raksasa yang berada di rooftop salah satu bangunan Komunitas Salihara itu menuai decak kagum.
Nus menceritakan patungnya menggunakan bambu sebagai bahan karyanya. Bambu dikenal sangat ramah lingkungan dan mudah diurai oleh alam. "Saya memakai bambu dari Sukabumi. Mengapa bambu? Karena ada 160 lebih jenis bambu yang ada di Indonesia dan 50-an jenis ada di Sukabumi, saya juga bekerjasama dengan pengrajin dari Sukabumi," kata seniman yang pernah terlibat di industri hiburan Hollywood sebagai concept artist, character/action figure designer dan pematung.
Nama 'Gurita Salihara' diambil Nus karena peran Komunitas Salihara di ranah seni pertunjukan. "Tangannya kan kemana-mana, ya diharap perannya juga ada banyak," ungkap Nus.
Jika di Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta, Eddi Prabandono menampilkan 'Traveller' dengan tumpukan sarung yang berisi pakaian, berbeda dengan karyanya yang dipajang di Galeri Nasional Indonesia saat ini. Perupa asal Pati ini justru memajang tumpukan piring di atas kursi kayu. Unik?
Karya berjudul 'Greedy' itu menjadi salah satu dari 41 karya seniman Indonesia dan mancanegara di ajang pameran dua tahunan keramik terbesar se-Asia Tenggara yang bernama Jakarta Contemporary Ceramics Biennale ke-4. Karyanya kali ini, lanjut Eddi, menceritakan tentang swasembada pangan.
"Aku bicara tentang kita, tentang diri kita sendiri. Kita punya posisi yang membuat jadi lebih rakus dan berlebihan. Kerakusan itu tersimbol dari piring-piring," jelas Eddi.
Eko Nugroho pun menjadi salah satu dari 72 seniman yang berpartisipasi dalam ajang internasional Mandiri ART|JOG|9. Eksibisi seni rupa kontemporer yang dibuka pada akhir Mei lalu. Salah satu karya seni instalasi Eko pun termasuk yang paling ramai dikunjungi oleh pengunjung Mandiri ART|JOG|9.
Karya seni berjudul 'STREET Talk Series' yang dibuat sejak 2012-2013 itu menampilkan puluhan embroidery yang didapatkan Eko dari perjalanan berkeliling negara berasal dari jepretan yang dihasilkan perupa asal Yogyakarta tersebut.
Melissa Sunjaya yang dikenal lewat brand Tulisan sangat menggemari sosok dan puisi-puisi Chairil. Bermula dari dua tahun lalu, Melissa mulai meriset perjalanan Chairil serta makna dari kutipan-kutipan puisinya. Dia pun berjumpa dengan Prof.Dr.Burton Raffel, seorang sastrawan kenamaan Amerika Serikat yang menerjemahkan karya Chairil dalam bahasa Inggris 'The Voice of the Night: Complete Poetry and Prose of Chairil Anwar'.
Saya menampilkan kutipan-kutipannya dalam 75 karya visual abstrak yang ada banyak makna tersembunyi. Uniknya hanya bisa dilihat lewat lensa merah, hal yang biasa dan sederhana tapi mengungkapkan yang tersembunyi di balik karya saya," ungkapnya.
Sembilan Matahari mempersembahkan karya terbaru yang berjudul 'Constellation Neverland 2.0' di ajang Street Stage, Bandung. Digelar di gudang bekas pabrik tekstil di Cicaheum, Bandung Timur, seni instalasi itu merupakan lanjutan dari 'Constellation Neveland 1.0'.
Di seri kedua, karyanya dihadirkan secara 'immersive' dengan ukuran seni instalasi yang besar dan enam buah proyektor yang menghasilkan gambar yang tajam dan warna presisi. Kolaborasi suasana kosmos mengolaborasikan teknik video mapping, teknik instalasi, dan astrofotografi. Sebelumnya di karya pertama, 'Constellation Neverland 1.0' pernah ditampilkan di ajang ART|JOG Jogja, ICAD Jakarta, Mapping Festival Jenewa di Swiss, World of Projection Mapping di Jepang, dan Wonder of Fantasy, Art and Technology Exhibition di Taiwan.