Karya berjudul 'Greedy' itu menjadi salah satu dari 41 karya seniman Indonesia dan mancanegara di ajang pameran dua tahunan keramik terbesar se-Asia Tenggara yang bernama Jakarta Contemporary Ceramics Biennale ke-4. Karyanya tepat berseberangan dengan instalasi kinetik dari perupa Heri Dono asal Yogyakarta.
Dilihat sekilas, karya Eddi hanya sebuah tumpukan piring berjumlah 100 di atas kursi kayu. Namun, lihatlah lebih dekat, di antara tumpukan piring terdapat tanah basah yang disudah ditanami oleh bibit pagi. Di sela-sela pembukaan, Eddie pun menceritakan tentang karyanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karyanya kali ini, lanjut Eddi, menceritakan tentang swasembada pangan. "Aku bicara tentang kita, tentang diri kita sendiri. Kita punya posisi yang membuat jadi lebih rakus dan berlebihan. Kerakusan itu tersimbol dari piring-piring," jelas Eddi.
Karya fenomenal Eddi Prabandono adalah 'Luz Series' di ajang ART|JOG|11 pada 2011 silam. Dia menggambarkan kepala putrinya dalam patung tanah liat raksasa seberat 25 ton, dan karyanya menjadi pembicaraan publik serta pecinta seni.
Tertarik melihat karya 'Greedy' Eddi Prabandono di Galeri Nasional Indonesia?
(tia/tia)