Cerita Basoeki Abdullah Jadi Pelukis Para Raja Dunia

Cerita Basoeki Abdullah Jadi Pelukis Para Raja Dunia

Tia Agnes - detikHot
Senin, 05 Des 2016 10:15 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Usai peluncuran gedung baru Museum Basoeki Abdullah di Jalan Keuangan Raya pekan lalu, kini giliran Balai Lelang Masterpiece yang meluncurkan sebuah buku. Buku yang ditulis oleh Agus Dermawan T dan diberi judul 'Basoeki Abdullah - Painter of Kings' atau 'Basoeki Abdullah - Pelukis Para Raja' itu menampilkan kiprah sang maestro jadi pelukis para Raja dunia. Seperti apa?

Diceritakan Basoeki Abdullah mulai dikenal dunia sejak penobatan Ratu Yuliana di Amsterdam, Belanda, serta berhasil menang sayembara melukis dan mengalahkan 87 pelukis Eropa lainnya. Dia meraih juara II namun Ratu Yuliana menyukai hasil lukisannya dibandingkan juara pertama.

"Rupanya Ratu lebih berminat memakai Pak Basoeki dari yang juara kedua. Sehingga statusnya jadi pelukis lima raja yang ada di dunia," kata penulis sekaligus kritikus seni rupa, Agus Dermawan T, saat peluncuran buku 'Basoeki Abdullah - Painter of Kings' di kawasan Petojo Selatan, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Balai Lelang Masterpiece Luncurkan Buku 'Basoeki Abdullah - Painter of Kings'

Agus menceritakan tak hanya Ratu Juliana saja yang menyukai lukisan Basoeki, tapi Basoeki juga diangkat menjadi pelukis Istana Thailand. "Dari Thailand Pak Bas didatangi oleh Kamboja dan bekerja di sana selama 1,5 tahun. Istri Ferdinand Marcos tahu kalau lukisan Pak Bas akan membuat perempuan lebih cantik dari alinya dan dia juga minta dilukiskan," terang Agus.

Sebelum Ratu Juliana, Sultan Brunei Darussalam pun tertarik dengan goresan Basoeki dan memintanya untuk ke sana. Agus pun terkenang dengan cerita Basoeki ketika berada di Thailand.

"Ketika Pak Bas jadi pelukis di Istana Thailand, semua lukisan diturunkan dan diganti dengan lukisan Pak Basoeki. Di Thailand, reputasi Pak Bas sangat luar biasa dan satu-satunya pelukis yang dipercaya, dan sampai sekarang ada 70 lukisan Raja Thailand yang ada di sana," ungkap Agus.

Mikke Susanto yang pernah menjadi kurator pameran '100 Tahun Basoeki Abdullah' tahun lalu mengatakan sejak kecil, pria kelahiran 27 Januari 1915 silam sudah dekat dengan lingkungan istana. "Situasi dan atmosfir Istana memang sudah familiar dengan Basoeki, jadi masuk akal dan tidak mengherankan sejarahnya kalau Basoeki menjadi pelukis para Raja dunia," kata Mikke.

Basoeki Abdullah merupakan maestro seni lukis Indonesia yang memperoleh easiswa untuk belajar di Akademik Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan studinya dalam waktu 3 tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).

Gaya lukisan realis dan naturalis membuat karyanya dipamerkan di Bangkok, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, Portugal, dan negara lain. Ada sekitar 22 negara yang memiliki karya Basoeki.

(tia/mah)

Hide Ads