Indonesian Dance Festival 2016 Beri Penghargaan pada Hoerijah Adam

Jakarta - Festival tari internasional tertua, Indonesian Dance Festival (IDF), tahun ini resmi dibuka pada Selasa (1/11) di Teater Jakarta. Di malam pembukaan, IDF 2016 memberikan penghargaan kepada Hoerijah Adam.

"Hoerijah Adam adalah seorang koreografer Indonesia kelahiran 1930 silam yang telah memberikan banyak dedikasi bagi perkembangan tari Indonesia," ujar perwakilan IDF, Maria Darmaningsih, dalam keterangannya.

IDF Award untuk Hoerijah Adam kali ini diserahkan kepada salah seorang putra sang maestro, yaitu Muhammad Ikhlas dan Muhammad Jujur sebagai perwakilan dari keluarga. Setelahnya diputar cuplikan film 'Playing Barabah' yang merupakan film pendek Retrospektif Hoerijah Adam yang disutradarai Katia Engel.

Foto: Indonesian Dance Festival 2016

Selain itu, pameran retrospeksi Hoerijah Adam belangsung dari 2-5 November di lobi Teater Kecil, TIM. Serta pemutara film 'Playing Barabah' karya Katia Engel dan performance oleh Sentot Sudiharto, dan diskusi tentang 'Metode Hoerijah Adam' dengan pembicara Ery Mefri, Julianti Parani, dan Sentot Sudiharto pada 4 November di lobi Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki.

Simak: Kalanari Theatre Movement Pentaskan 'Yo-He-Ho's Sites' di SIPFest 2016

IDF 2016 dibuka dengan ditandai pemukulan gong oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Catur Laswanto bersama Pejabat Badan Ekonomi Kreatif Dr. Ing Abdur Rohim Boy Berawi, M.Sc, Sappe M.P. Sirait, Ketua Yayasan Seni Budaya Jakarta Slamet Rahardjo, Rektor Institut Kesenian Jakarta Seno Gumira Adjidarma dan pakar tari Sal Murgiyanto.

Festival yang memasuki tahun ke-13 tersebut, kali ini mengusung tema besar 'Tubuh Sonik' yang membicarakan persoalan perwujudan artisik tubuh yang dikombinasikan dengan gelombang suara dan dimensi-dimensinya. Sehingga kedua unsur besar saling mempengaruhi satu sama lain dan menemukan wujud baru.

Selama festival berlangsung dari 1 hingga 5 November mendatang, 14 pertunjukan akan hadir berturut-turut. Mereka adalah Park Je Chun dari Korea Selatan, Antony Hamilton dari Australia, Aguibou Bougobali Sanou dari Burkina Faso, Darlene Litaay & Tian Rotteveel dari Indonesia & Belanda, serta Filastine dari Spanyol-Indonesia. Serta dari Tanah Air ada Punkasila & Fitri Setyaningsih, Fitri Anggraini, Andara Firman Moeis, Ari Ersandi, Rianto, Nihayah, Jecko Siompo & Animal Pop Family.

(tia/mmu)