Perkumpulan KataK Independen Pentaskan 'The Musketeers' di GKJ

Perkumpulan KataK Independen Pentaskan 'The Musketeers' di GKJ

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 21 Sep 2016 11:32 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Perkumpulan KataK Independen mementaskan produksi perdananya dengan judul 'The Musketeers'. Diadaptasi dari karya penulis asal Prancis, Alexandre Dumas, pertunjukannya berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) pada 23-25 September mendatang.

'The Musketeers' mengisahkan tentang pemuda miskin asal Gascogne bernama D'Artagnan yang berkelana ke Paris untuk mewujudkan mimpi menjadi anggota musketeer kerajaan. Musketeer adalah pasukan penjaga yang biasa mengawal saat raja bepergian ke luar kediaman kerajaan.

Perjalanan ini membawa D'Artagnan terlibat ke dalam berbagai intrik politik Kerajaan Prancis. Semua bermula saat ia terlibat perkelahian dengan pasukan Rochefort, kaki tangan KardinalRichelieu, di sebuah rumah makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak: Peraih Nobel Svetlana Alexievich Masuk Long Listed Penghargaan Inggris

Lalu, di tengah usaha pencarian terhadap Rochefort untuk balas dendam, D'Artagnan justru berpapasan dengan tiga musketeer penjaga Raja Louis XIII: Athos, Porthos dan Aramis. Mereka terlibat pertengkaran, hingga D'Artagnan menantang duel ketiga musketeer tersebut satu per satu.

Dalam pentas yang disutradarai oleh Vladimir Ivan itu, KataK berkolaborasi dengan Drama Club Sastra Inggris Universitas Bina Nusantara (Binus).

KataK didirikan oleh empat mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang yang mendirikan komunitas bernama Anak UKM Teater UMN (Autumn). Pada 12 Juni 2009, teater ini diperkenalkan sebagai UKM resmi di UMN. Namanya pun berganti menjadi Teater KataK yang mengusung moto "Berani melompat lebih tinggi melewati batasan yang ada". Huruf "K" di awal dan akhir KataK menunjukkan keseimbangan pada diri tiap anggotanya dalam menjalani dunia di dalam dan luar seni peran.

Sejak itu, Teater KataK mulai rajin berproduksi, hingga rutin mengadakan pentas besar setidaknya setahun sekali di luar kampus UMN, dari Apakah Cinta Sudah Mati di Gedung Pusat Kebudayaan Belanda, Erasmus Huis, pada 2012; Perkawinan di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, pada 2013; Dokter Gadungan di GKJ pada 2014; serta Benarkah Cinta Sudah Mati di Teater Kecil dan Kebun Ceri di GKJ pada 2015. (tia/mmu)

Hide Ads