Mereka adalah Noor Azizan Rahman Paiman (Malaysia), David Chan (Singapuura), Eddy Susanto (Indonesia), Dex Fernandez (Filipina), Munem Wasif (Bangladesh), Ni Youyu (Tiongkok), Pannaphan Yotmani (Thailand), serta Phasao Lao dan Tcheu Siong (Laos).
Baca Juga: Novel Grafis 'Warkop DKI Reborn' Diluncurkan
Totalnya ada 50 seniman yang akan berpartisipasi memajang karya di Singapore Biennale 2016. Sebelumnya, sudah ada 10 nama yang diumumkan pada Januari lalu, menyusul 11 nama baru di bulan Mei. Dengan daftar terbaru pada pertengahan Agustus, berarti ada tiga seniman Tanah Air yang akan ke Singapore Biennale, yakni Titarubi, Ade Darmawan, dan Eddy Susanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan yang diterima detikHOT, Jumat (19/8/2016), seniman yang terpilih di shortlisted kali ini berdasarkan karya yang pernah dibuatnya dan dipilih sesuai dengan tema 'An Atlas of Mirrors'. "Seniman yang hadir karyanya telah berhasil melewati proses kuratorial tim dewan kurator karena karyanya berkaitan dengan tema biennale, atau karya baru yang diciptakan untuk Singapore Biennale 2016. Karya-karya mereka berasal dari banyak media," tulis tim dewan kurator.
Eddy Susanto merupakan perupa asal Yogyakarta. Pada September 2015, dia baru saja menggelar pameran tunggalnya 'JavaScript' di Galeri Nasional Indonesia. Pameran yang dikuratori oleh Asmudjo J Irianto dan Suwarno Wisetrotomo ini akan memamerkan hasil riset selama bertahun-tahun yang berdasarkan kebudayaan Indonesia. Baru-baru ini, di ajang Art Stage Jakarta yang digelar pada 5-7 Agustus, Eddy memamerkan karya tentang sejarah badak di tanah Jawa, dengan huruf Jawa yang ditulis dengan canting (alat untuk membatik).
Singapore Biennale 2016 akan diselenggarakan di Singapore Art Museum (SAM) pada 27 Oktober 2016 sampai 26 Februari 2017.
(tia/doc)