"Kami tetap menerima hibah Rp 5 miliar, untuk program Rp 2 miliar, dan per komite dibagi enam jadi sekitar Rp 280 jutaan. Ini jauh lebih kecil tapi memang kalau sistem hibah harus sama dengan tahun lalu, nggak boleh lebih besar," katanya usai jumpa pers di lobi teater kecil, kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, kemarin.
Baca Juga: Soal Boikot Acara Budaya, DKJ: Jangan 'Mengontrol Kesenian'!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, mekanisme anggaran yang diinginkan, kata Irawan, baru bisa diajukan untuk tahun depan. Namun, dia menegaskan instrumen e-budgeting yang harus segera selesai.
"Dengan e-budgeting tergantung perencanaan dari enam komite dan akan kami pertanggungjawabkan," pungkas Irawan.
(tia/mmu)











































