Sejak memulai zine tersebut, Eko memperluas pekerjaan seninya dengan berbagai macam media, seperti lukisan, gambar, patung, sulaman, animasi video, dan lain-lain. Kini, Eko memajang serangkaian karya seninya 'Lot Lost' di galeri seni bernama Art Gallery of New South Wales, Sydney, Australia.
Baca Juga: Teater Garasi Akan Pentaskan 'Yang Fana adalah Waktu' di Jakarta
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir dari berbagai sumber, Senin (11/7/2016), asisten kurator galeri seni internasional Lisa Catt mengungkapkan tentang eksibisi Eko Nugroho. "Keterikatan antara warna dan kontradiksi yang digambarkan Eko adalah keadaan demokrasi yang terjadi di Indonesia saat ini," ungkapnya.
Eko mengambil jalur aktivisme yang bijaksana, ironi, dan penuh makna. "Seperti sulaman di Lot Lost adalah cara yang gelap, satire, dan penggunaan bahasa yang lucu. Karya generasi seniman sebelumnya cenderung unapologetically politic. Eko mengambil ranah yang jauh berbeda," lanjut dia lagi.
Karya seni instalasi 'Lot Lost 2013-15' akan membawa para pengunjung berjalan-jalan ke kota Yogyakarta, kota yang artistik dan revolusioner di Indonesia selama dua dekade terakhir. Informasi selengkapnya di http://www.artgallery.nsw.gov.au/exhibitions/eko-nugroho/.
(tia/tia)