Ruang baru ini bertujuan untuk menyajikan platform bagi seniman agar lebih berkembang di ranah komunitas seni Asia Tenggara. Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Senin (13/6/2016), Ursula Sullivan mengungkapkan tentang galeri seni yang baru diresmikan pada Jumat (10/6) lalu.
"Sulit dipercaya pertumbuhan pasar seni kontemporer makin berkembang selama satu dekade terakhir. Galeri kami yang berasal dari Australia akhirnya memutuskan untuk membuka ruang di Asia," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, selama tujuh tahun terakhir Singapura berkembang menjadi pusat seni yang dinamis dan populer. "Antusiasme masyarakat dan semangat mereka terhadap seni rupa kontemporer sangat tinggi. Kita tahu dengan meresmikannya di sini dapat menambah jangkauan kami," tambah dia lagi.
Galeri Sullivan+Strumpf telah hadir di berbagai pameran seni internasional. Di antaranya berpartisipasi dalam Art Basel Hong Kong sejak debut perdana art fair tersebut.
Sullivan+Strumpf yang berbasis di Australia itu didirikan pada 2005 silam. Menyajikan karya dari seniman kontemporer, galeri ini berkomitmen mendukung pekerjaan seni seniman, baik secara kritis maupun estetis. "Kami bertemu 20 tahun yang lalu dan bersemangat untuk bekerja sama di seni kontemporer," lanjutnya.
Simak: Ogoh-ogoh Prancis Sukses Ramaikan Pesta Kesenian Bali ke-38
"Tujuan kami adalah menghubungkan seniman dan seni dengan museum serta kolektor. Kami telah berkomitmen terus mengembangkan galeri dan posisi mereka di seni global. Berada di Asia secara permanen, adalah langkah kami berikutnya dan menciptakan peluang-peluang baru," tutup Sullivan.
Pembukaan pameran juga menampilkan karya dari seniman Tony Albert, Sydney Ball, eX de Medici, Tim Silver, dan Hiromi Tango. Setelah peresmian, Galeri Sullivan+Strumpf akan menampilkan empat seniman ternama sampai akhir tahun 2016. Galeri pertama Sullivan+Strumpf di Asia terletak di 5 Lock Road #01-06, Gillman Baracks, 108933, Singapura.
(tia/mmu)