Kali ini, Grafis Huru Hara menampilkan keseluruhan studio dan peralatan-peralatan yang dipakai dalam berkarya, bukan karya cetak yang biasa dipamerkannya. Peralatan-peralatan riil yang dimiliki dan 'imajiner' ditampilkan dalam bentuk karya seni grafis.
Simak: Tari Topeng Klana Yogyakarta Buka Pameran Seni Kontemporer di Ottawa
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tapi tentunya kami tidak ingin menunggu mapan, baru berkarya," lanjutnya lagi.
Manager SUAR Art Space, Sarita Ibnoe mengatakan dengan eksibisi 'HARAP HURU HARA' semoga bisa menginspirasi publik tentang semangat berkarya seniman. "Sekaligus kami ingin memperkenalkan kembali seni grafis murni yang sudah mulai jarang ditemukan," pungkas Sarita.
Sebelumnya, SUAR Art Space pernah menggelar 'Artist in Progress' dan mengajak desainer produk Ivan Christianto, ilustrator Ruth Marbun, dan keramikus Argya Dhyaksa. Pameran 'HARAP HURU HARA' berlangsung sampai 30 April.
(tia/mmu)