Tahun lalu, Teater Mandiri menggelar pertunjukan yang berjudul 'TRIK', di akhir cerita bendera merah putih dipasang terbalik dan mengakibatkan massa yang mengamuk. Adegan tersebut merupakan bukti bahwa rasa kebangsaan masih tinggi tapi fokus masyarakat terhadap perjuangan hidup semakin sulit.
'Zera' karya sutradara Putu Wijaya, akan mengajak para penonton untuk merenungkan hakikat dari makna 'persatuan'. "Apakah karena ada musuh bersama, ancaman hilangnya hak cipta batik, pulau, kekayaan hutan dan lautan, atau karena persamaan nasib, gotong royong memikul luka-duka-nestapa selama 350 tahun yang pada akhirnya menumbuhkan rasa cinta yang mendalam," ujar Putu dalam keterangannya, Senin (11/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kembali dulu ke realisme," kata Putu.
Menurutnya, seni akting sedikit terabaikan dalam perjalanan teater modern Indonesia. "Karena itu, Zera diusung dengan perangkat pementasan minimalis agar fokus utamanya dilihat dari penampilan pemain," pungkas Putu.
Sebelumnya, pada Januari 2015 Teater Mandiri memainkan lakon berjudul 'Trik'. Bertempat di Bentara Budaya Jakarta, pentas ini juga pernah digelar di Jakarta Anniversary Festival dan peringatan ulang tahun Teater Mandiri yang ke-40 pada 2011 lalu.
(tia/mmu)