Penerbit Magveto Kiado baru saja mengumumkannya di laman Facebook. Karya dari Kertesz sebagian besar diambil dari pengalamannya sebagai tahanan remaja di kamp konsentrasi Nazi.
Tim dewan juri Nobel mengatakan di tahun 2002, karyanya menggambarkan 'kebenaran yang sesungguhnya' tentang kekejaman manusia biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Pameran Pendiri Studio Seni Grafis ITB Haryadi Suadi Resmi Dibuka
Lahir di Budapest pada 1929 silam, Kertesz dideportasi ke Auschwitz pada 1944. Kemudian, dia tinggal di kamp konsentrasi Buchenwald, Jerman Timur dan kemudian dibebaskan oleh Angkatan Darat Amerika Serikat pada 1945.
Setelah kembali ke Hungaria, ia berjuang mencari pekerjaan, termasuk berkarier sebagai wartawan di bawah rezim Komunis. Di tahun 1951, ia kehilangan pekerjaannya dan berbalik mengikuti garis partai komunis. Novel pertamanya 'Fateless' berulang kali menceritakan pengalamannya tinggal di kamp Auschwitz.
Di sana, ada lebih dari satu juta orang Yahudi yang tinggal dan korban lainnya dari Hitler. 'Fateless' ditulis antara tahun 1960 dan 1973. Mengisahkan kehidupan seorang anak laki-laki di kamp konsentrasi. Awalnya, bukunya mendapatkan sensor dari Partai Komunis, tapi pada 1975 rilis juga. Dalam sebuah wawancara, ia pernah mengatakan tentang bukunya.
"Anda tidak akan bisa membayangkan bagaimana rasanya berbaring di rumah sakit kamp, memliki 10 menit istirahat dari pekerjaan yang sangat melelahkan. Sebagai seorang anak, Anda percaya kehidupan akan baik-baik saja, tapi ketika Anda berada di Auschwitz, semuanya menjadi berantakan," pungkas Kertesz.
(tia/tia)











































