Cerita Terbaru J.K.Rowling Dikritik Seperti Buku Sejarah Sekolah

Cerita Terbaru J.K.Rowling Dikritik Seperti Buku Sejarah Sekolah

Tia Agnes - detikHot
Selasa, 15 Mar 2016 09:25 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Pekan lalu, empat cerita baru dipublikasikan penulis J.K.Rowling di situs resmi Pottermore. Tapi banyak pembacanya yang justru mengkritik dan menganggap karya terbarunya seperti buku teks sejarah anak sekolah.

'Magic in North Amerika' menjadi judul keseluruhan dari empat seri yang diposting untuk menyambut film 'Fantastic Beasts and Where to Find Them' November mendatang. Kisah pertamanya tentang sejarah sihir di Amerika Utara, dilanjutkan dengan legenda asli Amerika yang disebutnya dengan skin-walkers atau Animagi, Kementerian Sihir Amerika dan juga 'Rappaport's Law'.

Dilansir dari Hollywood Reporter, Selasa (15/3/2016), bagi jutaan pembaca dengan membaca novel-novel Harry Potter dan menonton filmnya menjadi kekuatan magis sekaligus menakjubkan dari karya epik fenomenal sepanjang sejarah. Tapi, berbeda ketika membaca empat cerita baru Rowling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apa yang muncul setiap hari di situs Pottermore tidak dapat disebut sebagai sebuah cerita. Tapi menyerupai catatan atau latar belakang tertulis bagi wartawan dan publik untuk film terbaru Rowling," ungkap salah seorang pembaca.

Simak: Bukan tentang Hukum, John Grisham Tulis Buku Soal Tumor

"Keempat teks singkat itu terus tumbuh dari yang hanya lima paragraf lalu berubah menjadi 11 paragraf dan merincikan cerita terbaru dari dunia penyihir. Tapi seperti dipaksakan dan Rowling kekeringan judul dengan deskripsi seperti bab akademik," lanjutnya lagi.

Empat cerita tersebut bertujuan untuk mengasah selera dengan set dan karakter yang lebih segar. Tapi, bagi sebagian pembaca, buku cerita sastra berbeda ketika Rowling menuliskannya dengan gaya yang menjemukan dan melelahkan.  

Sebelumnya, Rowling juga dikritik oleh native American atau suku asli Amerika Serikat. Mereka menilai apa yang digambarkan tentang penduduk asli tidak seperti yang berada di dalam buku Rowling. "Kami makhluk tidak ajaib dan masyarakat kontemporer yang masih tinggal di sini. Dan masih menjalani tradisi rohani kita, tradisi yang tidak mirip dengan dunia sihir yang sepenuhnya imajiner," tambah  Dr.Adrienne Keene, seorang blogger Native Appropriations yang memposting ke akun Twitter Rowling.

(tia/tia)

Hide Ads