Dalam keterangannya kepada detikHOT, Jumat (4/3/2016), novel ke-3 ini mengisahkan tentang awal pesan yang didapatkan Kashva dari sahabatnya, Elyas. " Saya datang kemari dalam sebuah misi yang sangat penting. Saya perlu mengetahui sebanyak-banyaknya peninggalan tertulis Pendeta Bahira, perihal "nabi yang dijanjikan". Tolong saya," begitu bunyinya.
Simak: Lewat 'Semar Gugat', Teater Koma Sentil Isu LGBT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, keselamatan Kashva justru terancam di kota itu. Keberaniannya menentang Hurmuzan - seorang bangsawan Persia pengkhianat yang masuk Islam hanya demi keselamatan dirinya sendiri - membuat Kashva diburu.
Baca Juga: 'Semar Gugat' ala Teater Koma Mengkritik Siapa?
Sementara itu, Elyas ternyata masih hidup meski dalam keadaan terluka. Dia berada di Alexandria, Mesir, tempat perang akan segera meletus. Elyas menjadi saksi kemurkaan Kaisar Heraklius, serta kemustahilan bahwa hanya ada empat ribu tentara Islam yang melawan dua puluh ribu tentara Byzantium. Di tengah suasana yang memanas, akankah Elyas menemukan jawaban perihal Muhammad, sang Nabi yang Dijanjikan tersebut?
'Muhammad 3: Sang Pewaris Hujan' karya Tasaro GK akan dihadirkan di panggung utama IBF 2016 pada Sabtu (5/2) akhir pekan ini pukul 10.30 WIB. Buku ini akan melengkapi dua judul sebelumnya, yakni 'Muhammad: Lelaki Penggenggam Hujan' (2010) dan 'Muhammad: Para Pengeja Hujan' (2011).
(tia/mmu)