Lewat 'Shaolin Warriors' produksi dari China Performing Arts Agency (CPAA) asal Beijing, Tiongkok, pertunjukan ini berlangsung dari 19 sampai 21 Februari lalu di Ciputra Artpreneur Theatre Jakarta. detikHOT pun berkesempatan menonton pementasan bertaraf internasional saat malam pembukaan pada Jumat (19/2/2016) malam.
Pertunjukan dimulai dari filosofi Zen dan gaya kungfu Shaolin yang diterapkan oleh pasukan Shaolin Warriors. Dikisahkan, ada seorang anak yang masuk ke sebuah biara Shaolin dan menjalani pelatihan dari para biksu untuk mencapai keseimbangan ilmu bela diri dan pertapaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Harper Lee Dimakamkan di Kampung Halamannya
Di adegan kedua dan ketiga, aksi para pendekar Shaolin lebih menantang. Tak hanya belajar boxing, tapi mereka yang pentas di atas panggung mulai beraksi dengan senjata. Termasuk penggunaan, mangkuk yang diletakkan di bagian perut pendekar. Dua penonton mencoba untuk menariknya tapi karena kekuatan dalam tidak ada yang bisa.
![]() |
Serta yang lebih mengejutkan dan bikin jantung berdebar adalah 'five speares'. Tujuh pendekar memegang tongkat yang ujungnya tajam dan seorang kawannya diangkat ke atas. Tanpa luka, dan seperti baik-baik saja, aksi tersebut membutuhkan latihan bertahun-tahun. Jurus menggunakan pedang, toya, dan alat lainnya membuat decak kagum dan tepukan yang meriah.
Selama hampir dua jam, para pendekar memamerkan kekuatan dan keahlian kungfu yang berhasil dipelajari. Di akhir penampilan, sang anak berhasil menjalani tes demi tes, menjadi seorang pendekar dan menuju dunia luar. "Tidak ada yang susah dan terasa menantang. Semua aksi sama saja karena kami sudah latihan sejak kecil," ucap master Deng You Feng.
![]() |
'Shaolin Warriors' yang hadir untuk merayakan Imlek dan Cap Go Meh di ibukota, tampaknya menjadi sajian unik dan menarik bagi para pecinta kungfu, martial arts maupun pendekar Shaolin. Di sela-sela penampilannya pun, master Shaolin mengajak para penonton naik ke atas panggung dan mengajarkan beberapa jurus legendarisnya. Jika di beberapa pagelaran serupa yang pernah digelar di Ciputra Artpreneur Theatre seperti 'Beauty and The Beast' maupun 'The Sound of Music', masyarakat disajikan drama musikal dunia yang membuat riang dan terkagum-kagum dengan kostum serta artistiknya.
Namun, berbeda dengan 'Shaolin Warriors'. Pertunjukan ini lebih sederhana, dekat, hangat, dan interaktif menjadi nilai plus-nya. Para penonton pun tidak merasa pentas tanpa dialog itu membosankan, tapi justru menularkan virus-virus positif. Cintai kungfu dan belajar kedisplinan diri.
(tia/mmu)