Di sela-sela undangan Art Stage Singapore 2016 dan Singapore Art Museum, detikHOT berkesempatan mengunjungi kawasan Gillman Baracks, Jumat malam (22/1/2016). Ketika 'Art After Dark' yang digelar dua kali sebulan setiap Jumat malam itu dimulai, para pengunjung sudah menyemut di setiap galeri.
Saat itu, detikHOT memulai tur galeri dari Jalan Malan blok 47. Di situ, terdapat Ryan Foundation yang menampilkan koleksi langka dari Andy Warhol. Puluhan orang sudah memadati galeri yang hanya terdiri dari enam petak ruangan. Layaknya sebuah sirkus, semua orang ingin melihat eksibisi langka tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tepat di sampingnya, terdapat Art Outreach yang menampilkan street artist dari Singapura ANTZ. Lewat visual cahaya dan bayangan, dia memainkan beberapa benda sehari-hari dalam sebuah karya seni instalasi.
Tak jauh dari sana, terdapat NTU CCA Singapore. Barak militer yang lebih besar dari galeri lainnya memajang karya dari Joan Jonas 'They Come to Us without a Word'. Jonas yang menggunakan karya sehari-hari dan merefleksikan segala sesuatu yang ada di dalam dan sekitarnya akan dipajang hingga 3 April mendatang. Jonas merupakan seniman yang pernah tampil di Paviliun Amerika saat ajang Venice Biennale 2015.
![]() |
Sensasi melihat karya seni di 'Art After Dark' tak berhenti sampai di Jalan Malan saja. Pengunjung pun bisa berjalan sepanjang Jalan Malan ke Jalan Lock. Di setiap sisi terdapat barak-barak militer lainnya yang juga menjadi karya seni. Ada Sundaram Tagore Gallery, Fost Gallery, YEO Workshop, OTA Fine Arts sampai di pusat kerumunan sekaligus bangunan utama Gillman Baracks.
Baca Juga: Tak Hanya Eksibisi, Art Stage Singapore 2016 Juga Jadi Ajang Jual-Beli Karya
Arsitektur kolonial Baracks dan taman tropisnya menjanjikan perjumpaan yang inspiratif dengan seni kontemporer. Suasana malam yang dingin menambah kehangatan dari ribuan pengunjung malam itu. Banyaknya publik yang tiba di galeri pun membuat kondisi antre di depannya. Namun, mereka tetap mengantre dengan rapinya.
Galeri seni internasional seperti ARNDT dan Mizuma Gallery pun berdiri berdampingan dengan galeri lainnya. "Setiap bulannya di Jumat malam, Art After Dark selalu hadir dan disukai masyarakat. Pamerannya yang gratis pun banyak diminati publik. Setelah serentak galeri buka sampai tengah malam. Till late, masih ada after party di blok 45," ujar salah seorang staf 'Art After Dark'.
![]() |
Uniknya, di kawasan seluas 6,4 hektar di setiap sudut jalan maupun perempatan jalan yang strategis terdapat staf Gillman Baracks. Dengan ramahnya, mereka akan memberikan peta dan arah setiap galeri yang ada di Gillman Baracks. Lebih serunya lagi, dengan hanya mengikuti akun Instagram dan Facebook, para pengunjung mendapatkan totebag secara cuma-cuma.
Bersiap merasakan sensasi 'Art After Dark' dua kali sebulan setiap Jumat malam?
(tia/mmu)