Peringatan kepergian Sitor akan dirayakan dengan mengenang situs bersejarah Pasar Senen. Situs Pasar Senen yang merupakan tempat berbagai suku bangsa dan membangun budaya urban dengan berbagai konfliknya, perebutan lahan, mengalirnya arus barang dan tempat bertemunya lintas generasi itu berhubungan erat dengan kiprah Sitor Situmorang.
Baca Juga: Milea, Suara dari Dilan', Novel Terbaru Pidi Baiq?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diawali dengan rekaman video terakhir pada 2 November 2014 di Alpeldoorn. Lalu, acara dramatic reading 'Sitor dan Pasar Senen' juga akan dibacakan. Serta peluncuran buku puisi Sitor Situmorang: Barbara Brouwer, Gulon Situmorang, dan JJ. Rizal.
Selain itu, pertunjukan cerpen Sitor 'Harimau Tua' juga akan ditampilkan. Narasi lakonnya akan bergerak antara seorang anak muda yang pulang kampung setelah 15 tahun merantau. Ada seorang lelaki tua dengan kaki kiri yang telah buntung (hidup seorang diri di lembah), dan seekor harimau tua.
Simak: Intip 7 Buku Karangan Bintang Hollywood di 2016!
Ketiga sosok ini memunculkan imaji-imaji hasrat politik yang mengintai di kegelapan-- dalam suara auman harimau. Adinda Luthvianti dipercaya sebagai sutradara sekaligus koreografer pementasan.
Peringatan 'Pasar Senen, Sitor, dan Harimau Tua (Pertunjukan Instalasi Teks 1 Tahun Sitor Situmorang' akan berlangsung pada 20 Januari 2016 di Teater Kecil, TIM mulai pukul 18.00 WIB.
Penyair kelahiran Tapanuli Utara, Sumatera Utara ini memulai kariernya dalam bidang jurnalistik. Ia menjadi wartawan Harian Suara Nasional dan Harian Waspada pada 1945-1947. Ia pun pernah menjadi dosen Akademi Teater Nasional Indonesia, anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara MPRS mewakili kalangan seniman.
Di masa Orde Baru, Sitor pun pernah dipenjara sebagai tahanan politik pada 1957-1974. Puluhan karya seperti puisi maupun cerita pendek pernah dihasilkannya. Beberapa di antaranya adalah 'Pertempuran dan Salju di Paris' (1956) yang mendapat Hadiah Sastra Nasional di tahun 1955, dan kumpulan sajak 'Peta Perjalanan' yang memperoleh Hadiah Puisi Dewan Kesenian Jakarta di tahun 1976.
(tia/dal)