Rencana Rilis Online 'Buku Harian Anne Frank' Dikecam

Rencana Rilis Online 'Buku Harian Anne Frank' Dikecam

Tia Agnes - detikHot
Senin, 04 Jan 2016 15:05 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Tujuh puluh tahun setelah kematian Anne Frank, sejumlah akademisi dan aktivis Prancis berencana ingin menerbitkan buku harian gadis tersebut secara online sejak 1 Januari 2016. Rencana tersebut berdasarkan hukum hak terbit di Jerman yang mengizinkan siapa pun menerbitkan ulang sebuah buku dengan versi berbeda, setelah 70 tahun kematian sang penulis.

Akhir Desember 2015 merupakan masa berakhirnya buku harian Anne Frank. Dosen universitas Olivier Ertzscheid dan aktivis Isabelle Attard mengatakan tepat di tahun baru Anne Frank meninggal dunia 70 tahun yang lalu.

"Maka hukum hak cipta yang berlaku di Eropa telah berakhir," ucapnya, dilansir dari Daily Mail, Senin (4/1/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Novel tentang Pasangan Yahudi-Palestina Dilarang Beredar di Israel

Tapi rencana tersebut ditentang oleh Yayasan Anne Frank. Mereka berpendapat bahwa hak cipta masih berlaku dan dipegang oleh yayasan.

Sejak dipublikasikan pada 1947 silam, buku harian Anne Frank telah terjual lebih dari 30 juta eksemplar. Anne Frank menulis buku harian bersejarahnya selama Perang Dunia II dan meninggal di usia 15 tahun di sebuah kamp konsentrasi Bergen-Belsen di tahun 1945.

Bukunya menjadi salah satu literatur yang dibaca paling banyak oleh masyarakat dunia. Serta bacaan yang paling detail menggambarkan keadaan Nazi saat itu.

Simak: Penulis Novel tentang Pasangan Yahudi-Palestina Klaim Bukunya Layak Baca

Perwakilan Yayasan Anne Frank yang berbasis di Basel, Swiss yang memegang hak publikasi mengatakan kepada AFP, bahwa mereka telah mengirim surat ancama. "Hak cipta masih dipegang kami dan kami akan mengambil jalur hukum jika buku harian tersebut diterbitkan secara online dan dengan gratis," tulisnya.Β 


(tia/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads