Netizen Mengeluh Terjemahan Puisi Tagore Ditarik dari Toko Buku

Netizen Mengeluh Terjemahan Puisi Tagore Ditarik dari Toko Buku

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 30 Des 2015 10:18 WIB
Netizen Mengeluh Terjemahan Puisi Tagore Ditarik dari Toko Buku
Foto: Istimewa/ BBC
Jakarta - Kontroversi yang terjadi terhadap buku kumpulan puisi 'Stray Birds' karya Rabindranath Tagore versi terjemahan Feng Tang masih diperdebatkan hingga kini. Sebagian publik Tiongkok menganggap seharusnya buku tersebut tidak ditarik dari toko-toko buku maupun situs penjualan online.

"Apa pun alasannya, sebuah buku yang diterbitkan seharusnya tidak ditarik dari rak. Persoalan ini tanggung jawab penerbit dan perusahaan," ucap salah satu pengguna Weibo, Tuke2012, seperti dilansir dari BBC, Rabu (30/12/2015).

Baca Juga: Ini Puisi Tagore yang Dianggap Vulgar di Terjemahan 'Stray Birds'

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengguna lainnya di Weibo, AhRRRQ juga berpikir persoalan kontroversi tersebut seharusnya tidak diambil gegabah. "Saya harap ini benar keputusan dari penerbit, bukan tekanan dari siapa pun, atau dari lembaga kebudayaan di negara ini," katanya.

Dia pun mengaku bukanlah penggemar dari novelis Feng Tang. "Saya tidak berpikir terjemahannya terlalu vulgar atau rasis. Kalau tidak menyukainya hasil terjemahannya, ya tidak usah dibeli bukunya," lanjutnya lagi.

Simak: Dianggap Rasis dan Vulgar, Buku Terjemahan Puisi Tagore Jadi Kontroversi

Feng dikenal sebagai penulis yang pernah menulis tentang penggambaran cerita soal kehidupan anak muda Beijing yang berbau cabul dan seksual di tahun 1990. Dia telah menulis sebuah kumpulan puisi berjudul 'One Hundred Poems of Feng Tang'. Buku 'Beijing, Beijing' adalah debutnya dalam bahasa Inggris. Sebelumnya, penulis yang tinggal di Hong Kong ini telah menulis 'Give Me a Chick at 18', 'Everything Grows' dan 'Happiness and Oneness'.


(tia/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads