"Apa pun alasannya, sebuah buku yang diterbitkan seharusnya tidak ditarik dari rak. Persoalan ini tanggung jawab penerbit dan perusahaan," ucap salah satu pengguna Weibo, Tuke2012, seperti dilansir dari BBC, Rabu (30/12/2015).
Baca Juga: Ini Puisi Tagore yang Dianggap Vulgar di Terjemahan 'Stray Birds'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun mengaku bukanlah penggemar dari novelis Feng Tang. "Saya tidak berpikir terjemahannya terlalu vulgar atau rasis. Kalau tidak menyukainya hasil terjemahannya, ya tidak usah dibeli bukunya," lanjutnya lagi.
Simak: Dianggap Rasis dan Vulgar, Buku Terjemahan Puisi Tagore Jadi Kontroversi
Feng dikenal sebagai penulis yang pernah menulis tentang penggambaran cerita soal kehidupan anak muda Beijing yang berbau cabul dan seksual di tahun 1990. Dia telah menulis sebuah kumpulan puisi berjudul 'One Hundred Poems of Feng Tang'. Buku 'Beijing, Beijing' adalah debutnya dalam bahasa Inggris. Sebelumnya, penulis yang tinggal di Hong Kong ini telah menulis 'Give Me a Chick at 18', 'Everything Grows' dan 'Happiness and Oneness'.
(tia/doc)











































