Dilansir dari Guardian, Rabu (28/10/2015), menurutnya aksi boikot tersebut tidak akan menghapus segala permasalahan di dua negara tersebut. "Saya menyesalkan tindakan yang dilakukan Israel tapi saya tidak percaya bahwa boikot budaya akan memaksa Netanyahu keluar dari kekuasaannya," katanya.
"Saya juga tidak pernah mendengar boikot budaya mengakhiri konflik berdarah dan berkepanjangan," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, ia melanjutkan melalui seni dan sastra merupakan suatu kekuatan besar untuk kebaikan di dunia. "Dalam inkarnasi tertinggi yang dicontohkan Darwish (penyair Palestina) bahwa tantangan kita adalah kemanusiaan. Pada stigmatisasi agama dan etnis akan meningkat, saya percaya bahwa dialog budaya dan kolaborasi lebih penting. Boikot budaya itu memecah belah, diskriminasi, dan kontraproduktif," lanjutnya.
Penyair asal Palestina Mahmoud Darwish yang mendengar isu boikot budaya dan penolakan Rowling menjawabnya.
"Saya percaya pada hak-hak Palestina dan menyesalkan pekerjaan boikot budaya. Yang terpenting kalau boikot itu terjadi, saya takut pandangan dari pemerintah Israel dan pandangan mereka akan didengar," ucap Darwish.