Biennale Jogja XIII Ekuator #3 Dibuka Akhir Pekan Ini

Biennale Jogja XIII Ekuator #3 Dibuka Akhir Pekan Ini

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 28 Okt 2015 09:56 WIB
Jakarta - Perhelatan besar seni rupa Biennale Jogja XIII kembali diselenggarakan penghujung tahun 2015. Edisi ketiga Biennale Ekuator mempertemukan antara seniman Indonesia dan Nigeria yang akan dibuka pada 1 November 2015 di Jogja National Museum, Yogyakarta.

Nantinya, gelaran seni rupa yang bertajuk 'Meretas Konflik' (Hacking Conflict) akan berlangsung selama 40 hari. Direktur Biennale Jogja XIII Alia Swastika mengatakan bahwa perjalanan sebelum menuju Afrika, terlebih dahulu ada dua negara.

"Di tahun 2011, kami menampilkan seniman wilayah India dan dua tahun kemudian yakni dari Arab," katanya, dalam siaran pers yang diterima, Rabu (28/10/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun ini pun bertepatan dengan peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang pernah digelar di Bandung. "Bertemunya Indonesia dan Nigeria dapat dilihat sebagai gambaran yang berkaitan satu kawasan Negara Afrika dan bagaimana seniman Asia Afrika melihat kondisi sosial politik di situasi sekarang ini," lanjut Alia.

Baca Juga: Teater Garasi dan Rimini Protokoll Ajak 100 Warga di '100% Yogyakarta'

Dikuratori oleh Wok the Rock dan kurator rekanan dari Lagos Jude Anogwih, para seniman dan elemen-elemen praktisi seni yang berpartisipasi akan mencoba melihat ketidak aturan dan konflik. Dengan gagasan ini, para pengunjung diajak dan menjadi bagian dari karya yang diciptakan seniman.

"Menikmati pameran merupakan sebuah pengalaman untuk mencoba dari konflik itu sendiri," ujar Wok the Rock.

Biennale Jogja kali ini mengajak 24 seniman Tanah Air. Di antaranya adalah Ace House Collective, Agan Harahap, Anggun Priambodo, Anti-Tank, Ardi Gunawan, Arief Yudi Rahman, Dodo Hartoko, Elia Nurvista, Fitri Setyaningsih, Irwan Ahmett dan Tita Salina, Joned Suryatmoko, Ketjilbergerak, Lifepatch, Maryanto, Punkasila, Rully Shabara, Serrum, Tarlen Handayani, Wukir Suryadi, Yudi Ahmad Tajudin, Yazied Syafa'at, Yustoni Volunteero, dan Yusuf Ismail.

Serta 13 seniman Nigeria yang berpartisipasi. Mereka adalah Aderemi Adegbita, Amarachi Okafor, Emeka Udemba, Emeka Ogboh, Kainebi Osahenye, Ndidi Dike, Olanrewaju Tejuoso, Segun Adefila, Temitayo Ogunbiyi, Uche Okpa-Iroha, dan Victor Ehikhamenor.

Pembukaannya sendiri dibuka pada 1 November 2015 pukul 15.00 WIB. Serta dimeriahkan oleh pertunjukan dari seniman Biennale Jogja XIII di antaranya Punkasila, Slave Pianos & Fitri Sertyaningsih berupa pertunjukan musik dan tari 'Rough Machine/ Soft Power'. Pertunjukan musik dari Wukir Suryadi dan Lifepatch, Paduan suara interaktif 'Do.Re.Mi.No' dari Rully Shabara, Mimbar Pidato oleh Arief Yudi 'Bergantung pada Kata', pertunjukan DJ dan video 'Street Slam' oleh Umeka Udemba dan kemeriahan lainnya.

(tia/ron)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads