Dilansir dari My Modern Metropolis, Selasa (15/9/2015), penulis favorit Hollywood era awal 1990-an merupakan salah satu novelis terlaris di Amerika. Bukunya mampu mengaduk-aduk perasaan dan perhatian pembacanya.
Menceritakan tentang pengacara jalanan yang bernama Sebastian Rudd. Ia tidak memiliki kantor, kerja sesuai dengan waktunya, bekerja di dalam van yang dilengkapi oleh jendela anti peluru, Wi-Fi, kulkas kecil, bar untuk minuman keras, kasur dan perlengkapan senjata lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak: Wajah Donald Trump Diubah Jadi Karya Seni
Seperti penggunaan obat-obatan, tuduhan penganiayaan, pembunuhan dua gadis kecil, pemilik rumah yang dituduh menembak tim SWAT yang menyerbu rumah yang salah, dan lain-lain. Bahkan, dalam kasus tertentu ia juga berkonflik dengan departemen kepolisan dan politisi lokal.
"Sebastian juga membenci asosiasi pengacara. Terkadang ia sering memberikan bocoran kepada wartawan secara cuma-cuma," katanya seperti dilansir dari situs pribadinya, Selasa (15/9/2015).
Dalam sebuah wawancara, Grisham mengatakan kisahnya bukan terinspirasi dari pengalaman pribadi. "Aku diam-diam mengagumi pengacara yang memiliki sedikit waktu di kantor dibandingkan mereka yang bertempur di depan juri atau klien," katanya.
Grisham pun tidak pernah menawarkan diri mengambil kasus pria yang akan dihukum mati. Memiliki profesi sebagai pengacara selama 10 tahun membuatnya benar-benar ingin menjadi pengacara nakal. "Jauh dari dalam hati, saya ingin menjadi seperti Sebastian Rudd."
Sebelumnya, ia pernah menerbitkan 'A Time to Kill' (1989), 'The Firm' (1991), 'The Pelican Brief' (1992), 'The Runaway Jury (1996), dan lain-lain.
(tia/ron)