"Apa yang mengejutkan kami adalah gambarnya masih sangat asli dan belum rusak," ucap Kepala Departemen Buku Tiongkok di perpustakaan, Charles Aylmer, seperti dikutip dari CNN, Kamis (10/9/2015).
Baca Juga: Sleman Gelar Festival Ketoprak 2015
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penemuan awal staf perpustaakan Cambridge membawa kepada penelusuran sejarah. Diduga, bukunya adalah reproduksi 'Shi Zhu Zhai Shu Hua Pu'. Artinya, adalah buku panduan tentang kaligrafi dan lukisan yang dibuat tahun 1633 oleh Ten Bamboo Studio, di Nanjing, Tiongkok pada 1600-an.
Simak: Dimusuhi di Twitter, Ini Kata Salman Rushdie
"Tapi ini adalah edisi paling awal yang masih ada dan terjaga. Buku ini unik karena masih lengkap, kondisi sempurna, dan halamannya masih terikat dengan rapi," katanya.
Selain itu, Aylmer menyebutkan jika buku panduan tersebut kemungkinannya ditemukan oleh seniman grafis HU Zhengyan (1584-1674). Ia adalah pendiri dari Ten Bamboo Studio, lalu membuat ulang buku tersebut dan mencetaknya dengan ukiran kayu polikrom.
(tia/ron)