Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ir. AA. Ayu Laksmidewi TP, MM. mengungkapkan bahwa ketoprak merupakan salah satu kesenian yang masih eksis di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya Kabupaten Sleman. "Hampir di setiap pedukuhan di Sleman terdapat paguyuban ketoprak," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima detikHOT, Kamis (10/9/2015).
Selain itu, penyelenggaraan ketoprak adalah cara untuk belajar bahasa jawa. Ayu menambahkan bahwa pelaksanaan ini juga bertujuan untuk melestarikan dan mewariskan kesenian kepada generasi muda. "Harapannya agar generasi muda akan lebih mengenal bahasa Jawa, mengenal dan memahami budi pekerti sekaligus mencintai kesenian ketoprak," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan juri yang dihadirkan dalam festival tersebut adalah Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dari akademisi, praktisi ketoprak senior Widayat, dan budayawan Purqwadmadi. Sebanyak 3 tim penampil terbaik akan mendapatkan tropy dan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 15 juta, Rp 10 juta, dan Rp 7,5 juta.
Selain itu, juga akan diberikan hadiah lain kepada Juara Harapan I, II dan III yang masing-masing akan memperoleh uang pembinaan sebesar Rp 5 juta, Pembinaan Terbaik sebesar Rp 10 juta, dan kategori terbaik dalam Sutradara, penata iringan, penata busana dan rias, penata artistik, pemain pria, pemain putri, pemeran pembantu putra, pameran pembantu putri dengan masing-masing hadiah sebesar Rp 2 juta.
(tia/tia)