Penulis 'The Satanic Verses' mengungkapkan bahwa Twitter adalah sarana efektif untuk mempromosikan karya-karya terbarunya. "Sekarang saya sedang tertarik dengan pekerjaan baru saya," katanya dilansir dari Huffington Post, Kamis (10/9/2015).
Baca Juga: Novel Terbaru Salman Rushdie Terinspirasi Legenda 1001 Malam
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonathan Franzen pernah mengkritik penulis berkebangsaan Inggris tersebut karena terlalu aktif berkicau dan main media sosial. Sebelumnya, Rushdie pernah berkicau tentang penolakan penghargaan PEN American Center terhadap majalah satire Charlie Hebdo.
Ia berkicau pihak penyelenggara salah memberikan penghargaan. "Dalam kasus saya, karena buku saya dituduh menghujat tapi di kasus Charlie Hebdo ini tentang dugaan rasisme," pungkasnya.
Kini, Salman Rushdie menerbitkan buku terbarunya yang terinspirasi dari legenda 1001 malam. Buku berjudul 'Two Years Eight Months and Twenty-Eight Nights' penuh dengan realisme magis, seperti yang kerap ia tuliskan di setiap buku-buku karangannya.
(tia/ich)