Ya, aturan seperti itu kerap ditemui di museum atau galeri seni ternama. Tak hanya di Indonesia, bahkan di luar negeri juga terdapat peraturan seperti itu. Namun, pameran media instalasi 'New Future' yang diselenggarakan Korean Cultural Center dan Arcolabs Surya University di Art 1 Gallery, Jakarta mematahkan aturan itu semua.
Siapa saja bisa memegang karya seni. Siapa saja boleh ikut andil menjadi bagian dari karya instalasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui sensor tubuh maupun gerak dari pengunjung, maka karya seni tersebut akan ikut bergerak. Seperti instalasi Kim Taehoon yang berada dalam ruangan gelap dengan layar putih. Dengan 'Draw on the Air', dibantu oleh remote control, pengunjung bisa menggambar bebas di layar tersebut.
"Ruangan ini punya makna banyak. Ada gambar-gambar yang bergerak bebas dalam pikiran saya. Dan ini bentuk visualisasi dari ruang tersebut," ujarnya kepada detikHOT.
"Saya berharap pengunjung bisa memaknai, merasai dan ikut membuat gambar di instalasi ini," kata Taehoon.
Dilanjutkan dengan Lee Yeseung 'A Wild Rumor', seni instalasi yang menggunakan gerak dari pengunjung ini membuat simbol-simbol juga bergerak. Jika Anda mendekat, maka lampu akan menyala. Dengan begitulah, sensor tubuh berperan penting dalam 'New Future'.
"Kami mengajak pengunjung untuk merasakan langsung new future dan bergerak bersama dengan karyanya," tutup Jeong OK-Jeon.
(tia/mmu)











































