Korea Selatan didapuk menjadi tamu kehormatan di pameran buku terbesar tahunan, Indonesia International Book Fair 2015. Festival tersebut dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Kacung Marijan, kemarin.
Korea Selatan terpilih menjadi tamu kehormatan karena hubungan erat dua negara yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun lamanya. Korea dan Indonesia sama-sama merayakan hari raya kemerdekaan yang ke-70 tahun ini.
"Korea Selatan juga memiliki sejarah sastra yang baik dan mengembangkan menterjemahkan karya-karyanya ke dalam bahasa lainnya, selain Korea," ujar Ketua IKAPI Pusat Lucya Andam Dewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia Internasional Book Fair 2015 diselenggarakan dari 2-6 September di Jakarta Convention Center Jakarta mulai pukul 10.00 WIB. Berbagai acara akan memeriahkan perhelatan literasi terbesar di Tanah Air.
Seperti di Paviliun Korea setiap hari digelar berbagai aktivitas menarik. Di antaranya selfie dengan pakaian adat Hanbok dan latar suasana Korea, face tattoo karakter-karakter kartun Korea, mewarnai, dan Children Tent Drama. Sore nanti, juga akan digelar peluncuran buku 'KOrea Short Novel' edisi ke-3 dan ke-4.
Simak: Napak Tilas Tempat Lahirnya Kaum Hippies di Haight-Ashbury
Indonesia Rights Fair juga akan dimulai di hari kedua IIBF 2015. Sejumlah penerbit dan agen literasi lokal dan mancanegara saling berinteraksi dan bertransaksi. Tercatat Penerbit Brill Belanda, Springer, Xact India, Brick, Hanbit, Moonji Publishing Korea, Perbadanan Kota Buku Malaysia, ASEAN Book Publishers Association, National Book Trust India, dan lain-lain.
Selain itu, IIBF 2015 juga dimerihkan oleh acara peluncuran buku dengan pengarang yang akan hadir di Frankfurt Book Fair, talkshow, pentas dan musikalisasi puisi 'Novel Hujan Bulan Juni' oleh Arie Reda. Serta penandatangan buku bersama penulis 'Dilan' Pidi Baiq sebagai penutup IIBF tahun ini.
(tia/ron)











































