Untuk pertama kalinya, Galeri Nasional Indonesia akan menerima penghargaan ICOM Australia 2015 atas suksesnya kerja sama dengan National Potrait Gallery, Canberra. Dua lembaga seni tersebut pernah mengadakan pameran seni rupa yang diinisiasi Galeri Nasional, bertajuk 'Masters of Modern Indonesian Portraiture di Australia pada 20 September – 15 Oktober 2014 silam.
Penghargaan 2015 ICOM Australia Award diserahkan secara langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, kepada Kepala Galeri Nasional, Tubagus ‘Andre’ Sukmana hari ini, Senin (24/8).
Di hari dan tempat yang sama, juga diselenggarakan pameran mini sebagai perwakilan dari eksibisi 'Masters of Modern Indonesian Portraiture'. Uniknya, pameran ini hanya digelar selama satu hari dari pukul 10.00 hingga 16.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Masters of Modern Indonesian Portraiture' adalah salah satu pameran keliling internasional yang dikuratori oleh Rizki A.Zaelani dan Asikin Hasan.
"Gambaran tentang potret diri atau tentang sosok model yang dipilih dan ditunjukkan oleh seorang seniman pada dasarnya adalah juga gambaran tentang tiap-tiap situasi dan kondisi jaman yang hendak diwakilinya," ucap Rizki, Senin (24/8/2015).
Pameran ini menampilkan 26 karya berupa lukisan, drawing, object, dan instalation art hasil olah cipta dari 26 perupa Indonesia. Sebanyak 19 karya merupakan koleksi Galeri Nasional Indonesia atau koleksi negara. Seperti Affandi, Agus Djaja, Agus Kamal, Basoeki Abdullah, Batara Lubis, Harijadi Sumodidjojo, Hendra Gunawan, Itji Tamidzi, Ivan Sagita, Mulyadi W., Nashar, S. Sudjojono, Soedibio, Srihadi Soedarsono, Sudarso, Sudjana Kerton, Sunarto PR, Tatang Ganar, dan Zaini.
Sedangkan tujuh lainnya adalah karya seniman kontemporer Indonesia, seperti Budi Kustarto, Herdé, I Wayan Suja, Kokok P. Sancoko, Muhammad Reggie Aquara, Teja Astawa, Willy Himawan.
ICOM Australia Award adalah penghargaan yang diberikan kepada institusi atau perorangan yang merupakan anggota ICOM Australia yang berpartisipasi dalam memperkuat hubungan internasional antar negara dan berkontribusi terhadap pengembangan budaya dalam negeri.
(tia/tia)