Pertunjukan berdurasi 90 menit tersebut akan menampilkan lagu-lagu Jawa dan musik yang dikombinasikan dengan adaptasi kontemporer gaya tari klasik Surakarta. Seperti dilansir dari Bernama, Kamis (16/4/2015), produser 'Matah Ati' Bandoro Raden Ayu Atilah Soeryadjaya saat jumpa pers mengatakan opera tari ini memiliki cerita yang menarik.
"Tantangan terbesar adalah bagaimana membuat produksi yang mempromosikan budaya, dan menarik untuk ditonton," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno juga menambahkan dengan diselenggarakannya opera tari ini masyarakat Malaysia akan mengenal budaya Jawa lebih baik lagi.
"Ini adalah platform terbaik dan tugas menjembatani kedua negara tidak hanya di tangan pemimpin tapi juga publik," kata Herman.
'Matah Ati' menceritakan kisah cinta pada abad ke-18 tentang perjuangan seorang gadis desa bernama Rubiyah. Ia menjadi pahlawan perang dari 40 wanita tentara yang berperang saat invasi Belanda ke kerajaan Mangkunegaran.
(tia/mmu)











































