Seperti yang dimuat dalam siaran pers yang diterima detikHOT, Selasa (31/3/2015), mengusung tema 'Orde Baru', festival ini mencoba melihat politik teknologi media analog yang dikuasai dan digunakan oleh rezim otoriter (negara) dalam membangun persepsi publik dan menyelesaikan persoalan. Serta politik teknologi media digital yang dikuasai warga pasca berakhirnya Perang Dingin atau runtuhnya rezim otoriter dan awal kebangkitan demokrasi.
Melalui pameran ini, OK.Video akan bermain dengan memetakan, menghidupkan sejarah baik versi rezim otoriter atau versi warga saat demokrasi baru. Tema ini juga akan menjadi pembuka perhelatan OK.Video di tahun-tahun mendatang yang berpeluang menghadirkan kebaruan gagasan artistik yang tak terbatas dan isu-isu kritis terhadap tema besar yang diusung.
Β
'ORDE BARU' OK.Video-Indonesia Media Arts Festival 2015 mengundang para kreator seluruh dunia untuk mengirimkan karyanya maupun proyek seni dengan berbagai pendekatan. Seperti berbasis waktu (video, film, dan pertunjukan), bersifat instalatif, kanal tunggal atau multi-kanal, seni bebunyian (sound art), rekayasa digital (digital imaging), karya online atau produksi 2013 sampai 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Batas pengiriman karya adalah 30 April 2015. Informasi selanjutnya kunjungi http://www.okvideofestival.org/.
(tia/tia)