Warna shocking pink dengan judul keemasan, tipis, kutipan dalam bahasa Inggris, dan ilustrasi yang cantik menjadi ciri khas dari buku perdana Diana Rikasari. Lewat kutipan penuh makna yang termuat di '#88 Love Life, Diana ingin menyebarkan banyak virus.
"Itu virus happiness. Dari kecil, aku selalu buat moto atau kata mutiara tentang kebahagiaan. Aku selalu bilang, I always wanted to leave happiness as a legacy," ucapnya saat berkunjung ke kantor detikHOT di Warung Buncit, Jakarta Selatan, pekan lalu.
Nama Diana Rikasari di dunia penerbitan Tanah Air, memang belum terkenal para pendahulunya. Namun, di dunia fashion blogger, Diana merupakan orang pertama yang memulai budaya fashion blogging di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Tiga Pameran Seni Terbesar di Hong Kong Digelar Maret 2015
"Sejak 2009, sudah banyak penerbit yang tawari aku untuk tulis buku. Ada yang buku tentang fashion, styling tips tapi aku nggak mau karena fashion hanya surface di luar saja," tuturnya.
Ketika penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menawarinya untuk menulis buku pertengahan 2014 lalu, wanita yang memiliki gaya rambut 'mop top' itu langsung mengiyakannya dengan satu syarat.
Buku yang ditulisnya harus sesuai dengan karakternya dan ilustrator Dinda Puspitasari menjadi pilihan Diana. "Because I make something from my heart dan yang aku banget, dan ternyata menjual. Oh, it works," ucapnya tertawa.
Buku '#88 Love Life' seharga Rp 88 ribu tersebut adalah kumpulan kutipan hidup dan cinta yang ditulisnya sejak 2007 silam. Penasaran seperti apa kisah inspiratif buku Diana Rikasari sehingga menjadi bestseller di tiga negara?
Simak artikel Diana Rikasari dan '#88 Love Life' di art&culture detikHOT, hanya hari ini!
(tia/ron)