Itulah gambaran lakon 'Pekcang dan Marita' arahan sutradara Renny Djayusman yang akan dipentaskan pada 11 November mendatang di Graha Bakti Budaya, TIM. Lakon ini mengangkat kisah tentang perseteruan cinta antara dua anak manusia.
"Drama cinta ini diharapkan mampu menggiring penonton ke titik jeratan akting para aktor pendukung lakon tersebut. Karena tugas utamanya adalah menghidupkan peran bayangan dengan kehebatan akting para aktor," ujar Renny dalam siaran pers yang diterima detikHOT Rabu (5/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serta didukung oleh musisi terkenal Dwiki Dharmawan, koreografer Jeffry Andi Usman, dan penata artistik Hardiman Radjab. Lakon yang mengambil setting perkampungan padat penduduk di pinggiran ibukota ini, seakan diobrak-abrik oleh Radhar. Ia membuat nasib pasangan yang sedang asyik bermain asmara tersebut dengan gampangnya.
Radhar bebas menentukan nasib pelaku cerita maupun dongeng yang dikarangnya. Istilah 'cinta itu buta' pun menjadi bumbu dan intrik dalam lakon drama ini. Sebelum pentas, Teater Yuka juga mengadakan diskusi teater dengan tema 'Manfaat Psikologi dalam Teater bagi Pembentukan Karakter Siswa dan Mahasiswa Berpretasi'.
Diskusi tersebut menampilkan pembicara Imam S.Bumiayu, Radhar Panca Dahana, dan Renny Djajoesman pada 11 November pukul 14.00 WIB, lobi Graha Bakti Budaya, TIM. Jangan sampai ketinggalan!
(tia/mmu)