Ia berhasil menangkap ekspresi sedih di dalam mata seseorang dan membuatnya seperti memiliki daging. Padahal Bruno Walpoth membuatnya dari sebatang kayu. Hiii!
Seperti dikutip dari berbagai sumber Senin (1/9/2014), ia mengambil kayu-kayu tersebut dari hutan belantara di dekat rumahnya. "Di tradisi keluarga kami ada budaya membuat patung dari kayu selama 400 tahun," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekerja melalui media kayu, kata dia, sama sulitnya dengan bahan material lainnya. Dibutuhkan 'kelezatan' untuk membuatnya seperti 'kulit manusia'.
Setiap patung kayu yang dibuatnya akan menghabiskan waktu selama dua bulan lamanya. Biasanya Bruno memahatnya seukuran dengan tinggi manusia, dengan berbagai aneka gerak, dan bentuk.
(tia/mmu)