10 Keunikan Novelis Haruki Murakami (1)

10 Keunikan Novelis Haruki Murakami (1)

- detikHot
Selasa, 26 Agu 2014 11:36 WIB
10 Keunikan Novelis Haruki Murakami (1)
Jakarta - Novelis asal Jepang Haruki Murakami baru saja merilis novel terbarunya yang berjudul 'Colorless Tsukuru Tazaki And His Years Of Pilgrimage'. Untuk mempromosikannya, ia menghadiri festival budaya, seni, dan sastra bergengsi di Edinburgh, Skotlandia.

Ia sebenarnya jarang tampil di media dan publik. Namun, kali ini dengan santai, ceria, dan lucu ia menjawab semua pertanyaan. "Aku sudah tinggal di Hawaii untuk sementara waktu, jadi bahasa Inggrisku berbeda dari Anda," selorohnya kepada kritikus sastra John Mullan.

Karya-karya Murakami telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Karya-karya pentingnya seperti A Wild Sheep Chase (1982), Norwegian Wood (1987), The Wind-Up Bird Chronicle (1994-1995), Kafka on the Shore (2002), dan 1Q84 (2009–2010) telah mendunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah diskusi buku bersama Mullan, Murakami membocorkan beragam fakta mengenai dirinya dan inspirasinya menulis selama ini. Dikutip dari Guardian, berikut di antara berbagai fakta unik tentang sang novelis:

Haruki Murakami menjelaskan sejak menulis novel pertamanya di tahun 1979, ia selalu menuliskan karakter dalam 'orang pertama'. "Aku mencoba beberapa kali menulis orang ketiga tapi butuh waktu 20 tahun. Yang pertama adalah Kafka on the Shore," ungkapnya.

Ketika ia merasa tidak nyaman, maka Murakami akan kembali kepada karakter yang sama seperti dirinya. "Ini demokratis bukan?" ujarnya.

Dalam 'The Wind-Up Bird Chronicle' tokoh protagonis bernama Toru Okada adalah pahlawan baginya. "Aku ingin seperti dirinya. Aku ingin menjadi seorang yang tenang dan pendiam. Hidup ini aneh!"

Dalam beberapa adegan dalam karya-karyanya, Murakami selalu mengulang dan sama seperti hidupnya sendiri. Di antaranya, terdapat kucing, musik, memasak, menyetrika, dan obsesi melanjutkan proses penulisan.

"Ketika saya menulis novel. Saya butuh waktu satu atau dua tahun dan saya menulisnya setiap hari. Aku lelah! Dan harus membuka jendela untuk mendapatkan udara segar. Tapi saya sering mengulang semua adegan itu," ungkapnya.

Ada beberapa cerita yang ditulisnya terkesan menyeramkan dan mengerikan. Seperti sebuah cerita dalam 'The Wind-Up Bird Chronicle.

"Aku sangat takut menuliskan itu! Semua penerjemah menuliskan kepada saya tapi menurutku menulis itu jauh lebih menakutkan. Kekesahan dan pelecehan seks itu semacam stimulasi untuk memulai cerita. Aku tidak suka, tapi harus melakukannya."

Salah satu keinginan yang telah menjadi obsesi Murakami selama ini adalah duduk di dasar sumur. John Mullan pun memulai diskusi dengannya bertanya, "Apakah itu mimpi buruk?"

Dengan tegas ia membantahnya. "Saya pikir menyenangkan untuk menulis novel. Anda bisa melakukan apa saja. Saya mau duduk di dasar sumur dan terisolasi," katanya.


Hide Ads