Selain menawarkan kualitas yang tak kalah premium, harga yang dibanderol pun relatif lebih terjangkau. Salah satu brand lokal sepatu kulit yang kini jadi pusat perhatian terutama di kalangan anak muda adalah Brodo.
Brand ini didirikan oleh dua anak muda, Putra Dwi Karunia (26) dan M Yuka Dwi Harnanda (26) pada 2010. Toko mereka yang berbasis di Bandung punya ragam kisah menarik yang pantas diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu mau modis itu mahal, kita maunya ganteng tapi murah. Kaki Yuka juga gede ukuran jadi nyari sepatu susah, terus kita pertama buat ke Cibaduyut dan kita mulai tawarin ke temen-temen," kenang Putra Dwi Karunia saat berbincang dengan detikHOT di kantor Brodo di Bandung, Jawa Barat.
Β

Modal awal duo ini dalam membuat Brodo kurang dari Rp 5 juta. Dari modal awal ini, semua keuntungan yang mereka dapatkan tidak pernah dipakai sedikit pun dan semuanya kembali diputar sebagai modal usaha.
"Dari 2010 sampai 2012 gue sama Yuka nggak ambil untung. Jadi uangnya diputer di sini terus seperti bola salju," tuturnya.
Pada saat baru merintis usaha ini, mereka menggarap semuanya sendiri. Hingga pada 2011 Brodo sudah memiliki sekitar 5-8 orang pegawai.
"Pegawai kita pekerjakan di bagian-bagian yang berisiko, seperti Costumer Service. Agar bisa kasih pelayanan yang maksimal," jelas Putra lagi.

Putra pun menandaskan bahwa Brodo tak hanya ingin menjual sepatu. Mereka juga menjual gaya hidup dalam sebuah paket produk yang trendi.
"Kita tidak hanya jual produk sebenarnya, tapi gaya hidup, jasa, dan merk. Kita punya tiga misi besar yaitu great design and product, great costumer service, dan great company culture. Jadi kita nggak hanya fokus di desain sepatu saja tapi yang lainnya juga," papar Putra.
(ass/hkm)