Penahanan dilakukan segera setelah Guo Jian diwawancara untuk artikel profil di Financial Times. Di artikel tersebut juga ditampilkan instalasi terbarunya–diorama Lapangan Tiananmen yang tertutupi daging.
Dalam artikel tersebut, Guo bersikap sangat kritis terhadap aksi People's Liberation Army's (PLA) selama insiden 1989, di mana ia sendiri mengabdi pada akhir tahun 1970-an.
Dalam artikel Financial Times, Guo mengingat kejadian itu, 25 tahun lalu, ketika pasukan menembakkan senjata kepada demonstran Tiananmen. “Saya tidak percaya, meskipun saya merupakan tentara,” ujar Guo, seperti dikutip CNN (3/6/2014).
“Di militer, saya tidak pernah melihat kekerasan seperti itu. Kemudian saya lihat semua orang di sekitar saya jatuh – mereka telah mati. Saya tiba-tiba sadar, sial, ini adalah perang.”
Tidak ada penghitungan resmi jumlah korban yang pernah dikeluarkan, tetapi estimasi korban yang tewas berkisar antara ratusan hingga ribuan, yang sebagian besar dibunuh oleh pasukan PLA.
Guo dibawa dari rumahnya di daerah timur Beijing pada Minggu (31/5/2014) malam, dan kemudian mengontak temannya melalui pesan singkat untuk memberitahu bahwa ia ditahan.
(utw/ich)