Karya seni ini juga dilakukan oleh Resatio Adi Putra asal Bandung. Pria yang akrab disapa Tio mengatakan bahwa kolase dipelajarinya dari kawan-kawannya di Seni Rupa Institut Teknik Bandung (ITB).
"Saya banyak melihat mereka membuat kolase trus diprint di atas kertas, kanvas, atau kain. Tapi ini kayu dan ada alat print-nya," ujarnya kepada detikHOT.
Di Bandung terdapat sebuah vendor tempat print kolase-kolase tersebut. Ia pun belajar cara membuat kolase dari berbagai gambar.
Satu karya kolase bikinannya, kata Tio, biasanya terdiri dari dua maupun tiga gambar yang disusun menjadi satu karya. Ia mengaku tak membutuhkan waktu lama dalam membuatnya.
"Kalau sudah ada ide untuk menyatukan gambar, tinggal saya susun. Ditambahi sedikit, tinggal diprint dan jadi," ungkap Tio.
Semua karya seninya dilakukan Tio di rumahnya di Bandung. Ia juga menjualnya dengan harga yang variatif. Ukuran postcard dijual dengan harga Rp 40 ribu, semnetara kanvas medium bisa seharga Rp 180 ribu sampai Rp 300 ribu.

Dari mana Tio mendapatkan koleksi gambar-gambar tersebut? Kebetulan di Bandung ada sebuah tempat jualan barang-barang bekas, termasuk buku cerita, ilustrasi, dan buku gambar.
"Saya sering beli di sana. Biasanya ada gambar yang bagus langsung saya gunting dan tempelkan trus di-scan. Ada juga yang diolah lagi. Beda-beda prosesnya," ujarnya.
Di event Art Market 3 ini merupakan pagelaran pasar seni yang kedua diikutinya. "Para pengunjung banyak yang suka kok. Biasanya buat pajangan dinding."
(tia/ich)