Pengaruh Seni Visual Dalam Gerakan Kulit Hitam

Pengaruh Seni Visual Dalam Gerakan Kulit Hitam

- detikHot
Senin, 19 Mei 2014 16:40 WIB
Pengaruh Seni Visual Dalam Gerakan Kulit Hitam
Dok (Ernest Withers/NMAAHC)
Jakarta - Materi kampanye yang terselubung lewat visual didistribusikan ke lokasi yang strategis dan dekat dengan masyarakat. Gerakan seperti ini juga mendapat dukungan dari ras berkulit hitam yang saat itu ikut memperjuangkan kesetaraan.

Foto dalam gambar yang disebar ke penjuru Amerika Serikat menunjukan bagaimana tekanan yang dialami ras kulit hitam.

"Pada era 1940an, 50an dan 60an, budaya diisi dengan strereotip negatif mengenai kulit hitam," ujarnya dilansir CNN (19/05/2014).

Maka dengan ini gerakan seni kulit hitam memiliki ide mengubah citra jadi positif, yang penuh motivasi juga kebersamaan. Dengan itu orang melihat dan menyadari bahwa mereka memiliki peran sama seperti orang kulit putih.

Salah satu seniman ternama dalam gerakan ini adalah Emory Douglas, yang mana poster juga karya lainnya ditampilkan dalam pameran ini. Emory mengatakan bahwa karyanya yang didistribusikan oleh koran The Black Panther di era 1960an dan 70an.

"Aku mulai dapatkan banyak tanggapan dari komunitas. Orang Afrika Amerika mulai melihat dirinya di dalam gambar itu, dan mereka mulai menjadi pahlawan, yang tengah berada di panggung."

Karya Emory dalam koran The Black Panther ingin menyebarkan tiga pesan, Yakni menyimbolkan tekanan polis ke komunitasnya. Ia juga menyajikan determinasi diri dari warga dengan ras Afrika Amerika dan juga solidaritas dengan perjuangan semua orang yang ada di dunia.

Poster dan gambar menjadi pusat penyebaran pesan dari Black Panthers. Menurut Emory, ini karena rendahnya tingkat pendidikan di dalam komunitasnya. "Dalam konteks komunitas sendiri, orang-orang lebih banyak belajar lewat observasi dibandingkan lewat membaca."

Pentingnya, persepsi diri dalam gerakan juga ia ilustrasikan dalam karyanya juga dokumentasi footage dari tahun 1964 bertajuk Take This Hammer.

Perlu diketahui dalam film yang dibuat oleh James Baldwin itu, ia melemparkan sebuah pertanyaan kepada anak muda Afrika Amerika di San Francisco.

Apakah mereka berpikir nantinya negeri Amerika akan memiliki presiden kulit hitam, dan semua anak muda menjawab dengan kompak, tidak.

Di film ini pun James Baldwin bereaksi dengan mengatakan bahwa nantinya akan ada presiden kulit hitam. Ini bukan ramalan atau klenikan, ini adalah upaya memotivasi sekaligus menciptakan persepsi diri positif ke anak muda.

(ass/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads