Hiii.. Jamur Lendir Bisa Keluarkan Suara

Arbotics (5)

Hiii.. Jamur Lendir Bisa Keluarkan Suara

- detikHot
Senin, 12 Mei 2014 12:21 WIB
Hiii.. Jamur Lendir Bisa Keluarkan Suara
Tommy sedang presentasikan karya seninya (Tia Agnes/detikHOT)
Jakarta -

Bagi The House of Natural Fiber (HONF), mempromosikan sains melalui seni kepada publik adalah tujuannya. Salah satunya adalah dalam karya bertajuk 'B.I.O #0.1 ESM' dengan subjek utama penelitian adalah jamur lendir.

"Kami ingin memberitahu manfaat dari organisme ini dan mengenalkannya kepada masyarakat tapi dengan cara yang unik, nyeni, tapi tidak ilmiah njelimet," kata Tommy Surya kepada detikHOT di Dia.Lo.Gue Artspace, Jumat (9/5/2014).

Jamur lendir adalah suatu organisme tanpa organ otak yang memiliki kecerdasan yang bernama physarum polycephalum. Menurut Tommy, jamur lendir ini meski terasa menjijikkan tapi dapat mengonstruksikan formasi ruang memori dengan menghindari area yang sebelumnya telah dieksplorasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan memakai jamur lendir tersebut, lanjut Tommy, organisme sederhana ini melakukan pemograman, seolah ia dioperasikan program komputerisasi. Bagaimana caranya?

Tommy meletakkan jamur lendir tersebut di dalam wadah berkaca yang di bawahnya sudah diletakkan webcam. Dari situ akan memantulkan kepada software yang sudah diatur.

"Trus dia bisa mengeluarkan suara. Suaranya akan berbunyi seperti ini," ungkap Tommy sambil memeragakan karya seni instalasinya.

Sedangkan instalasi suaranya dibuat oleh seniman asal Jerman Felix Deufel, dan sudah residensi di studio HONF, Yogyakarta sejak dua bulan lalu. Untuk secara konsep dan programnya diatur oleh Tommy dan Irene Agrivina.

Khusus untuk teknisi dan instalasi secara keseluruhan dirangkai oleh Weissa Adhiprasetya. Karya yang baru dibuat tahun 2014 ini memang sengaja diletakkan bebas tanpa ada pembatas di ruang pamer Dia.Lo.Gue.

"Saya dan tim inginnya siapa saja bisa melihat bagaimana kerja jamur lendir tersebut. Sampai ia bisa bersuara. Siapa pun bebas melihatnya," katanya.

Sayangnya, jamur lendir di udara bebas seperti itu tidak sanggup bertahan sehari. "Setiap harinya, kami coba akan ganti terus menerus."



Komunitas lokal yang dibentuk sejak 1999 silam ini merupakan Laboratorium Seni Media Baru yang berlokasi di Yogyakarta. Mereka telah mengimplementasikan metodologi yang disebut dengan open-community yang menyoroti isu perlunya lintas-kolaborasi terhadap perkembangan teknologi.

(tia/ich)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads