Cinta dalam Sepotong Sepatu Bertali

43 Perupa dalam 'Kasih Tak Bertepi' (4)

Cinta dalam Sepotong Sepatu Bertali

- detikHot
Senin, 05 Mei 2014 12:20 WIB
Cinta dalam Sepotong Sepatu Bertali
(Tia Agnes Astuti/detikHOT)
Jakarta - Masa sekolah menggunakan sepatu hitam bertali putih memang memiliki kesan mendalam yang luar biasa. Sepatu tersebut menjadi barang berharga yang tak terlupakan.

Jack S.Riadi membuat lukisan berjudul 'Menyatu dalam Lingkungan' pada periode 2007-an. Saat itu, ia sangat mengandrungi melukis berbagai jenis sepatu yang dilihatnya.

Sepatu kali ini yang dibuatnya seperti bermerk 'All Star'. Dalam kanvas seukuran 160 x 160 sentimeter itu, dengan latar berwarna biru langit dan awan putih, ia berhasil menciptakan simbol sepatu yang luar biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, sepatu tersebut hanya sepotong. Satu sisi dibiarkan nampak terikat dengan langit, dan bagian lainnya utuh. Simpul berbentuk pita pun dilukisnya dengan sempurna.

"Dulu saya suka pakai sepatu kayak gini. Rasanya kok cinta banget, sampai dipakai setiap harinya," ujarnya kepada detikHOT akhir pekan lalu.

Model sepatu anak sekolahan ini datang suka dengan sendirinya. Sama halnya antara kehidupan dan lingkungan yang menyatu dan saling terikat. Ia pun menggambarkannya seperti itu.



Lukisan yang beraliran surrealisme ini diakui Jack sebagai bahan perenungannya. Ada suatu masa ketika ia sangat menyukai objek sepatu, misalnya Jack pernah melukis sepatu yang mengejar matahari, sepatu pria dan wanita, dan lain-lain.

Baru setelah periode 2007 ke atas, ia mulai menyukai ilustrasi. Pada 1998, Jack melakukan pameran karikatur bersama PAKARTI. Seperti pada lukisan karikatur yang dinamainya 'Peduli kepada Korban Bencana Alam'.

Segala objek figur yang digambarnya nampak seperti manusia meski dengan wajah yang beraneka macam. Jumlahnya ada puluhan dengan latar berwarna kuning.

"Sekarang saya suka karikatur, tapi pada masa proses pembelajaran saya melukis, saya tidak melupakan sepatu," kata pria lulusan IKJ jurusan Kriya Kayu angkatan 1986 ini.Masa sekolah menggunakan sepatu hitam bertali putih memang memiliki kesan mendalam yang luar biasa. Sepatu tersebut menjadi barang berharga yang tak terlupakan.

Jack S.Riadi membuat lukisan berjudul 'Menyatu dalam Lingkungan' pada periode 2007-an. Saat itu, ia sangat mengandrungi melukis berbagai jenis sepatu yang dilihatnya.

Sepatu kali ini yang dibuatnya seperti bermerk 'All Star'. Dalam kanvas seukuran 160 x 160 sentimeter itu, dengan latar berwarna biru langit dan awan putih, ia berhasil menciptakan simbol sepatu yang luar biasa.

Uniknya, sepatu tersebut hanya sepotong. Satu sisi dibiarkan nampak terikat dengan langit, dan bagian lainnya utuh. Simpul berbentuk pita pun dilukisnya dengan sempurna.

"Dulu saya suka pakai sepatu kayak gini. Rasanya kok cinta banget, sampai dipakai setiap harinya," ujarnya kepada detikHOT akhir pekan lalu.

Model sepatu anak sekolahan ini datang suka dengan sendirinya. Sama halnya antara kehidupan dan lingkungan yang menyatu dan saling terikat. Ia pun menggambarkannya seperti itu.

Lukisan yang beraliran surrealisme ini diakui Jack sebagai bahan perenungannya. Ada suatu masa ketika ia sangat menyukai objek sepatu, misalnya Jack pernah melukis sepatu yang mengejar matahari, sepatu pria dan wanita, dan lain-lain.

Baru setelah periode 2007 ke atas, ia mulai menyukai ilustrasi. Pada 1998, Jack melakukan pameran karikatur bersama PAKARTI. Seperti pada lukisan karikatur yang dinamainya 'Peduli kepada Korban Bencana Alam'.

Segala objek figur yang digambarnya nampak seperti manusia meski dengan wajah yang beraneka macam. Jumlahnya ada puluhan dengan latar berwarna kuning.

"Sekarang saya suka karikatur, tapi pada masa proses pembelajaran saya melukis, saya tidak melupakan sepatu," kata pria lulusan IKJ jurusan Kriya Kayu angkatan 1986 ini.

(tia/utw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads