Salah satu cosplayer ternama Indonesia, Pinky Lu Xun mengatakan jika seni cosplay dipelajarinya pelan-pelan. Ia memulainya secara otodidak dalam pembuatan kostum.
"Saya mulai dari baca banyak majalah, tahu dari internet apa itu cosplay. Sampai belajar cara membuatnya," katanya kepada detikHOT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, kata dia, saat itu sedang memakai karakter orang lain, itu bukan diri sendiri. "Ketika saya sedang menjadi karakter wanita seksi, harus dibuat wajah seperti menggoda. Itulah seninya," katanya.

Bahkan ketika foto pun, ia harus mengatur lokasi yang sesuai dengan karakter yang dimainkan. Ketika menjadi tokoh Rei Ayanami dalam 'Neon Genesis Evangelion', Pinky harus mengambil tempat di Sea World, Jakarta.
Serta ketika ia hanya memakai swimsuit berwarna pink dalam karakter Kasumi dari 'Dead or Alive 5', ia memotretnya di sebuah pantai di Melbourne, Australia. "Untuk menciptakan totalitas dari seni cosplay memang butuh usaha."
Seperti halnya ketika Pinky membuat wig dan aksesoris bagi kostum karakternya. Semuanya dibuatnya sendiri karena jarang ada di Jakarta.
"Kalau untuk wig, biasanya kami beli wig polos atau plain, gabungkan wignya jadi satu. Menstyling wig-wig tersebut jadi lebih mirip dengan karakter yang dicosplaykan," katanya.
Bahkan tidak jarang jika Pinky mewarnainya ulang. Misalnya, membuatnya dengan warna gradasi maupun sekedar mengecat warna agar sesuai dengan karakter.
Hal yang sama juga dikatakan Benaya, cosplayer dari komunitas cosplay Jakarta. Dalam komunitasnya yang terdiri dari 5000-an anggota, mereka selalu berkumpul untuk membicarakan mengenai dunia cosplay tanah air.

Merekka juga saling tukar pikiran bagaimana cara pembuatan suatu kostum dari karakter tertentu. "Misalnya bahan yang enak dipakai apa, cara memotretnya gimana, ukurannya gimana, dan sebagainya," katanya kepada detikHOT di Galeri Nasional pekan lalu.
Menurutnya, kultur dari cosplay tak hanya dimiliki oleh otaku atau para pecinta kebudayaan Jepang saja, namun hal ini sudah merambah ke seniman muda dalam hal pembuatan kostumnya. "Contohnya dari yang awalnya cuma senang dengan cosplay, akhirnya mulai coba-coba belajar. Sampai sekarang mereka lebih sreg bikin sendiri."
(tia/utw)











































