"Kami siap membawakan video mapping yang lebih spektakuler dibandingkan empat tahun yang lalu," ujar pendiri dari Sembilan Matahari Adi Panuntun usai jumpa pers 'Fiesta Fatahillah' di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall, Kamis lalu (6/3/2014).
Video mapping yang menciptakan ilusi optis pada sebuah proyek dengan menggunakan pencahayaan dan proyeksi ini akan berlangsung 12 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Air juga selalu jadi pembicaraan di ibukota. Musim hujan, rakyat kebanjiran, dan air mahal. Nanti akan ada konsep air bagi ibukota," ujar Adi.
Selain itu, Adi juga menjelaskan jika nantinya akan ada adegan ikon Jakarta yang tidak usang termakan waktu. Angkutan ini sempet terkenal saat tayangan 'Si Doel Anak Sekolahan'.
"Saya sengaja hadirkan opelet si Doel. Ini sebagai kejutan yang dihadirkan di depan Museum Fatahillah malam itu," katanya.
Seniman yang baru saja mendapatkan penghargaan Grand Prize Winner of The Projection Mapping Competition yang digelar oleh Zushi Media Arts Festival, Jepang ini juga mengatakan jika pertunjukan ini akan diakhiri oleh selebrasi simbol vitalitas Kota Tua yang bangkit lagi.
"Video mapping ini adalah bagian menghidupkan Kota Tua saat malam hari. Saya mengharapkan masyarakat bisa menikmatinya," katanya.
(tia/utw)