Ada banyak fotografer yang lebih nyeni seperti Edward Weston dan Richard Avedon. Juga ada fotografer lain seperti Robert Capa dan Donald McCullin yang telah merekam wajah peperangan dan tragedi di muka dunia dengan lebih baik.
Tapi Bresson membuat Anda melihat dunia yang baru. Anda akan melihat segarnya bentuk kemanusian dalam foto-fotonya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran tunggal karya Bresson dipamerkan di sana mulai 12 Februari 2014 lalu hingga 9 Juni 2014 mendatang.
Dengan keutuhan karya dari Bresson, pengunjung bisa membedah hal-hal yang membuatnya bisa menjadi fotografer hebat dan melihat bagaimana keragaman seni yang ia kembangkan.
Ambisi pria kelahiran 22 Agustus 1908 ini adalah untuk memproduksi sebuah seni yang tidak 'ditinggikan' bahkan yang tidak dianggap. Fotografi sendiri tidak pernah dianggap sebagai kompetitor dalam cabang seni di matanya.
Namun Bresson menjelaskan ada yang spesial di dalamnya. Makna dari mengabadikan gambar yang disebut sebagai 'momen keputusan', dimana keseimbangan komposisi atau tampilan dari wajah mengatakan sesuatu yang spesial mengenai waktu, tempat dan dunia tempat kita hidup.
Bresson sendiri dianggap sebagai salah satu fotografer yang sangat enak diajak bekerja sama. Selalu rendah hati juga profesional.
Ketika ada sesi pemotretan, ia akan tiba di lokasi dengan dua kamera Leica-nya, dengan dua kecepatan cahaya dari film yang berbeda. Ia akan berjalan mengitari subjeknya, melihat-lihat latar yang sesuai ketika Anda tengah mewawancarai subjek fotonya.
Kebanyakan subjek fotonya kaget, karena tak pernah sekali pun Bressin meminta mereka berdiri seperti itu, atau bergaya apa.
"Tetap lah berbicara, aku akan berada di latar belakang," ujarnya semasa hidup, dilansir The Independent (27/2/2014). Dan semakin ia mendalami dunia fotografi secara profesional, semakin ia menjadi natural dan spontan.
(ass/utw)