Ika Kristin Diana misalnya. Sepuluh bulan lalu mendirikan penerbitan mandiri PT Kunci Media Utama hanya dengan modal sebesar Rp 6 juta. Uang tersebut sebagian digunakan membeli alat cetak.
Untuk menghemat pengeluaran, wanita 23 tahun ini melibatkan seluruh anggota keluarga. Mulai dari kakak hingga orang tua. Masing-masing punya tugas sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski belum genap setahun, namun usaha itu diakuinya sudah hampir balik modal. Beberapa penulis yang berasal dari kalangan teman-teman dekat sudah mencetak buku di sini.
Anindra Saraswati, salah satu pendiri Indie Book Corner malah lebih nekat. Wanita yang akrab disapa Yayas ini bilang, usahanya dibangun hanya bermodal dengkul. "Hampir enggak ada modal ya. Cuma pakai komputer di kos-kosan, terus minta bantuan teman yang nyetak," ujarnya.
Lama kelamaan, usaha yang dirintis bersama sang kekasih, Irwan Bajang itu berkembang cukup pesat. Pelan-pelan mereka membeli alat cetak. Dari yang sederhana hingga sekarang sudah canggih.
Sebagai bukti sukses, Indie Book Corner mampu bertahan sejak didirikan 2009 lalu. Jumlah penulis pun makin bertambah dengan lingkup pemasaran lebih luas. Omong-omong, perlu waktu berapa lama buat balik modal? "Balik modalnya cepat kok karena tiap orang bayar jasa, ya disitu langsung terasa," kata Yayas.
(fip/utw)