Ia adalah desainer grafis yang awalnya juga punya pengalaman di Majalah Playboy. Debut pertamanya hanya finishing touch proses produksi poster film 'Jakarta Undercover' tahun 2006 silam.
Meski saat itu, pria yang akrab disapa Tju ini belum mempunyai nama, namun production house sudah memintanya untuk membuat poster film 'Jelangkung 3.'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di rumahnya itu, dulunya merupakan kantor tempatnya bekerja bersama tim kecilnya. Kini, sudah pindah ke kawasan Jalan Senopati.
Belajar poster film didapatkan Tju dari pengalaman yang pernah dilihatnya di rumah neneknya di Kemayoran, Jakarta Pusat. Saat ia kecil, di belakang rumah neneknya terdapat pelukis poster film.
"Saya liatin cara dia melukis, gimana buat wajahnya mirip, backgroundnya. Saya cuma tahu dia itu tukang bikin poster film di bioskop," ujarnya.
Pria lulusan Universitas Pelita Harapan jurusan desain grafis ini juga mengatakan jika ia membuat poster tergantung dengan keperluan.
"Saya maunya sih seperti Hollywood. Tapi kan pangsa pasar di sini enggak seperti itu."
Menurutnya, ia membuat poster film bukan untuk dirinya, melainkan bagi pangsa pasar di Indonesia. "Ada banyak orang yang nanya, Tju kok elo bikin poster film horor atau komedinya norak banget sih. Yah, memang itu pasarnya mau gimana," ujarnya.

Namun, berbeda halnya jika film besutan sutradara ternama dan ingin dibawa ke festival film dunia. Seperti film '2014' karya Hanung Bramantyo.
Tju ditugaskan untuk membuat poster film tersebut di ajang festival dunia. Termasuk, film yang baru tayang baru-baru ini yakni 'Make Money'.
Hingga kini, ia sudah membuat sekitar 139 poster film. Di antaranya terdapat satu film Hollywood berjudul 'Contamination.' Serta beberapa film pendek Jepang.
Poster buatannya pun terdiri dari berbagai genre, seperti drama, komedi, horor esek-esek, thriller, horor, dan sebagainya.
(tia/utw)