Pengisi suara Suster Cecilia dalam telenovela Dulce Maria, Aish Daeng, mengungkapkan, modal terpenting yang harus dimiliki seorang dubber adalah mampu memerankan suara sesuai karakter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suara bagus itu anugerah. Kalaupun tidak (bagus) juga tetap bisa jadi dubber karena peran itu kan tidak harus bersuara bagus. Peran-peran yang butuh suara pas-pasan juga banyak," kata Aish kepada detikHot, pekan lalu.
Untuk bisa memerankan suara sesuai karakter, lanjutnya, dibutuhkan proses serta latihan yang teratur. Terutama pada proses penghayatan hingga masuk ke dalam karakter itu sendiri.
"Kita bisa dengar dari peran yang kita mainkan. Biasanya dibantu diingatkan oleh pengarah dubbing atau sutradara dan juga operator," ujar Aish.
Hal senada diungkapkan Yohanes Wibowo, 35 tahun. Pria yang sudah lebih dari 10 tahun terjun ke dunia dubbing ini menegaskan, seorang dubber tidak harus mempunyai suara merdu bak penyanyi.
Syarat yang paling utama ialah orang tersebut mampu menjadi karakter orang lain. Jenis suara yang beragam bisa dilatih dan dibentuk sesuai peran yang dimainkan.
"Syarat utama dia harus bisa jadi orang lain. Dalam arti mampu masuk dalam karakter orang lain. Kalau suara menurut saya bisa dilatih. Yang penting, itu tadi berkarakter," kata pria yang akrab disapa Anes itu.
Dia mengaku tidak mempunyai trik khusus untuk menjaga kualitas suara. Hanya suka menyanyi dan mendengar berbagai aliran musik. Namun, sebenarnya, seorang dubber harus tetap berlatih serta pantang makan makanan berminyak.
"Saya sendiri enggak punya tips apa-apa. Saya masih makan gorengan, masih merokok. Padahal, ya harusnya buat jaga suara kan mesti pantang makan es atau gorengan. Cuma saya bandel. Ini jangan ditiru," ujarnya.

Pengisi suara Shaggy dalam serial kartun Scooby Doo, Jumali Jindra, lain lagi. Pria berusia 48 tahun ini bilang, menjadi dubber bukan hanya berlatih suara saja, melainkan pengamatan.
"Kalau buat saya, pengamatan itu penting sekali. Mengamati tokohnya itu bagaimana, geraknya bagaimana," kata Jumali.
Untuk urusan vokal, ia sependapat dengan Anes dan Aish bahwa apapun jenis suara bisa dilatih. Dirinya pun tidak pernah melakukan latihan khusus untuk menjaga kualitas suara.
Bagian terpenting yang tak boleh dilupakan adalah memainkan peran dengan jujur dan mengalir seperti kehidupan nyata. Pasalnya, dialog dalam sebuah film tak berbeda jauh dengan realita.
"Kalau vokal, yang penting tidak cacat seperti gagap atau sumbing karena modal utama dubber kan ada di suara. Bagus atau enggaknya tergantung karakter. Lebih dari itu, mengalir saja, bermainlah dengan jujur," ujarnya.